Gunung Mas

Sekolah Rakyat Jawaban Ketimpangan Akses Pendidikan di Wilayah 3T

44
×

Sekolah Rakyat Jawaban Ketimpangan Akses Pendidikan di Wilayah 3T

Sebarkan artikel ini
Sekolah Rakyat
Kepala Dinsos Kabupaten Gunung Mas Jhonson Ahmad saat ditemui awak media, Selasa (22/7/2025). Foto: Sepanya/PE

KUALA KURUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) bersama Dinas Sosial (Dinsos) beberapa waktu lalu, telah meluncurkan, program Sekolah Rakyat (SR). Tujuannya untuk meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak kurang mampu di wilayah pedalaman Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini.

Dikatakan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Gumas, Jhonson Ahmad mewakili Bupati, bahwa program tersebut, diharapkan dapat menjadi penggerak pendidikan bagi anak-anak prasejahtera dan menciptakan generasi muda yang siap bersaing serta memiliki masa depan cerah.

“Sekolah Rakyat adalah jawaban atas ketimpangan akses pendidikan di wilayah 3T atau Tertinggal, Terdepan dan Terluar,” kata Jhonson Ahmad, Selasa (22/7/2025).

Menurut dia, program SR ini rintisan telah disiapkan dengan dua rombongan belajar (Rombel) untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan dua rombel untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Sehingga, tambahnya, dari masing-masing rombel akan menampung maksimal 25 siswa, sehingga total kapasitas penerimaan awal mencapai 100 siswa. Proses pendataan calon siswa telah mencatat 26 anak untuk SD dan 27 anak untuk SMP.

“Program ini, dilakukan melalui kerja sama erat antara Dinsos dan BPS Gumas yang memiliki otoritas dalam menentukan status ekonomi siswa berdasarkan Desil 1 dan 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional atau DTSEN,” ujarnya.

Untuk diketahui, tahap awal program ini memanfaatkan gedung eks Hotel Gunung Mas yang kini tengah direhabilitasi dan telah mencapai progres fisik sekitar 60 persen.

Pemerintah pusat juga telah mengucurkan anggaran sebesar Rp1.3 miliar untuk rehabilitasi gedung dan Rp2.4 miliar untuk pengadaan sarana-prasarana.

Direncanakan, tahun ajaran baru Sekolah Rakyat rintisan akan dimulai pada September 2025. Pemkab Gumas juga telah mengusulkan pembangunan SR permanen di atas lahan seluas 9,8 hektare dengan estimasi anggaran dari pemerintah pusat sebesar Rp 200 miliar.

Jhonson Ahmad, berharap program ini dapat membuka jalan bagi anak-anak dari keluarga miskin untuk memperoleh pendidikan yang layak tanpa biaya. Sekaligus menciptakan generasi muda yang siap bersaing dan memiliki masa depan cerah. 

“Kami, ingin memastikan tidak ada anak yang tertinggal, hanya karena keterbatasan ekonomi. Semua anak berhak untuk tumbuh, belajar dan menjadi generasi unggul,” pungkasnya. (nya/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *