DPRD Kalimantan Tengah

Dewan Apresiasi Pernyataan Gubernur Kalteng Soal ODOL

40
×

Dewan Apresiasi Pernyataan Gubernur Kalteng Soal ODOL

Sebarkan artikel ini
Yohannes Freddy Ering. Foto Hardi/PE

PALANGKA RAYA – Gerakan Sopir Jawa Timur (GSJT) akhirnya menyampaikan permintaan maaf secara resmi terkait video viral yang memicu kontroversi publik, khususnya di sektor transportasi logistik. 

Permintaan maaf ini menyusul pernyataan Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, yang dinilai berhasil meredakan ketegangan.

Video yang sebelumnya beredar luas memperlihatkan aksi yang dianggap provokatif oleh GSJT, memicu reaksi keras dari berbagai pihak. Kontroversi tersebut berpusat pada isu Over Dimension Over Loading (ODOL), yang menjadi perhatian serius pemerintah.

Anggota Komisi I DPRD Kalimantan Tengah, Yohannes Freddy Ering mengapresiasi, pernyataan Gubernur Kalteng.

“Statement Pak Gubernur sangat tepat dan mampu meredam konflik,” ucapnya, Kamis (24/7/2025).

Ia menilai konsistensi Gubernur, dalam menegakkan aturan perundang-undangan sebagai langkah yang patut diapresiasi.

“Kita sangat salut dengan kenegarawan Gubernur Kalimantan Tengah dalam menangani masalah ini,” lugasnya.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran menegaskan, bahwa kebijakan penertiban truk Over Dimension Over Loading (ODOL) tidak dimaksudkan untuk merugikan para sopir, melainkan demi keselamatan bersama dan perlindungan infrastruktur daerah.

“Kami hanya menjalankan fungsi sebagai petugas rakyat. Aturan ini bukan untuk menyulitkan sopir, tapi menjaga keselamatan dan mencegah kerusakan jalan,” ucap Agustiar pada Senin (21/7/2025) kemarin.

Agustiar menyebut, salah satu alasan utama penegakan aturan ODOL adalah tingginya biaya perbaikan jalan akibat kerusakan yang disebabkan kendaraan bermuatan berlebih. Ia menyayangkan jika Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terus terkuras hanya untuk menambal kerusakan jalan.

“APBD kita seharusnya bisa dialokasikan untuk pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur produktif lainnya. Tapi jika jalan rusak terus-menerus karena ODOL, itu merugikan kita semua,” jelasnya. (rdi/rdo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *