DPRD Kalimantan Tengah

DPRD Kalteng Sorot Minimnya Capaian Program Cetak Sawah

37
×

DPRD Kalteng Sorot Minimnya Capaian Program Cetak Sawah

Sebarkan artikel ini
Siti Nafsiah. Foto Hardi/PE

PALANGKA RAYA – Komisi II DPRD Kalimantan Tengah, menyoroti lambannya realisasi program cetak sawah di provinsi tersebut. Hingga Juli 2025, dari target 85.740 hektare, baru 13.456 hektare atau 15,7 persen yang terealisasi. 

Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Tengah, Siti Nafsiah mengungkapkan beberapa kendala, yang menyebabkan minimnya capaian tersebut.

Lambatnya penyediaan alat berat menjadi salah satu hambatan utama di lapangan.  Selain itu, persoalan legalitas lahan juga turut menghambat percepatan program.

“Proses Survei, Investigasi, dan Desain (SID) harus lebih akurat dan melibatkan masyarakat agar tidak terjadi konflik lahan di kemudian hari,” ucapnya, Kamis (24/7/2025).

Untuk mengatasi permasalahan ini, Komisi II DPRD Kalteng merekomendasikan beberapa langkah strategis. Salah satunya adalah memberikan sanksi tegas kepada kontraktor yang terbukti lalai dalam menjalankan tugasnya. Pembentukan tim pengawalan lintas lembaga juga dinilai perlu untuk mempercepat realisasi program cetak sawah.

Tim ini diharapkan dapat mengawasi proses pelaksanaan program secara efektif dan efisien. Namun, Siti Nafsiah mengingatkan bahwa keberhasilan program cetak sawah tidak hanya diukur dari luas lahan yang berhasil dicetak.

“Program ini harus berkelanjutan, setelah lahan siap tanam, kita harus memastikan ketersediaan petani penggarap, sarana produksi pertanian yang memadai, dan pemberdayaan kelompok tani yang terstruktur,” tegasnya.

Hal ini bertujuan untuk memastikan hasil panen yang optimal dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan petani. Lebih lanjut, Komisi II DPRD Kalteng juga menyerukan pentingnya koordinasi yang kuat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.

Kerja sama yang sinergis diyakini dapat mengatasi berbagai kendala dan memastikan keberhasilan program cetak sawah di Kalimantan Tengah. Komisi II berharap agar pemerintah dapat segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi permasalahan yang ada dan meningkatkan realisasi program cetak sawah di masa mendatang. (rdi/rdo) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *