Kalimantan Tengah

Tegaskan Komitmen Jalannya Demokrasi Damai di PSU Batara

40
×

Tegaskan Komitmen Jalannya Demokrasi Damai di PSU Batara

Sebarkan artikel ini
Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Pemkumpol, Darliansjah.Foto: IST

PALANGKA RAYA – Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Barito Utara (Batara) mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat, provinsi hingga seluruh elemen masyarakat. 

Staf Ahli Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik (Pemkumpol), Darliansjah menyampaikan, bahwa Gubernur, Agustiar Sabran telah memberikan arahan tegas agar PSU berjalan lancar, damai dan demokratis.

“Pak Gubernur menginginkan, seluruh elemen agar memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada masyarakat bahwa PSU adalah bagian dari proses demokrasi. Maka dari itu harus dilaksanakan dengan riang gembira, jujur, adil dan sportif,” ujar Darliansjah, Kamis (24/7/2025).

Ia juga mengingatkan, semua pihak untuk menghindari praktik politik uang dan intimidasi. Pemerintah provinsi bersama Forkopimda terus melakukan koordinasi dan langkah preventif guna mencegah terjadinya pelanggaran.

“Kita percaya dengan sinergi antara pusat, provinsi dan kabupaten, PSU di Barito Utara bisa berjalan lancar, kondusif dan menghasilkan pemimpin terbaik,” tambahnya.

Darliansjah menegaskan, pentingnya kesadaran kolektif untuk mewujudkan proses demokrasi yang bersih dan transparan. Ia menolak, berspekulasi soal potensi gejolak pasca-PSU dan menekankan pentingnya fokus pada pelaksanaan yang damai dan efektif.

Sementara itu, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk menyatakan, bahwa PSU yang dijadwalkan berlangsung pada 6 Agustus 2025 harus menjadi yang terakhir. 

Ia menekankan, netralitas penyelenggara pemilu serta ketegasan dalam menindak setiap pelanggaran hukum.

“Siapa pun kita, tidak kebal hukum. Bila ada pelanggaran, silakan diproses sesuai dengan aturan yang berlaku,” tegas Ribka.

Ribka juga meminta, agar laporan masyarakat segera ditindaklanjuti oleh Bawaslu dan diselesaikan langsung di daerah untuk mencegah penumpukan persoalan. 

Ia mengajak, seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga ketertiban serta mengedepankan semangat kekeluargaan.

“Kita harus terus melakukan monitoring dan evaluasi. Hal-hal yang pernah terjadi sebelumnya jangan sampai terulang kembali,” pungkasnya. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *