Isen MulangKalimantan Tengah

Sahli Gubernur Kalteng Jadi Narsum FGD Penyusunan Visi dan Misi IAHN

71
×

Sahli Gubernur Kalteng Jadi Narsum FGD Penyusunan Visi dan Misi IAHN

Sebarkan artikel ini
Sahli Gubernur
Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko menghadiri sebagai narasumber pada Forum Group Discussion Penyusunan Visi dan Misi IAHN Tampung Penyang Palangka Raya 2025, Senin (28/7/2025). Foto: IST

PALANGKA RAYA – Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Yuas Elko hadir sebagai narasumber dalam Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Visi dan Misi Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Tampung Penyang Palangka Raya Tahun 2025 di Aula Serbaguna IAHN, Senin (28/7/2025).

Yuas, memberikan berbagai masukan dan saran strategis guna mendukung penyusunan visi dan misi institusi.

Dimana, visi yang diusung dalam FGD ini, adalah menjadikan IAHN Tampung Penyang sebagai Pusat Kajian Hindu yang unggul dan berdaya saing.

Adapun misi yang dirumuskan mencakup penyelenggaraan pendidikan tinggi berbasis nilai-nilai dharma, kearifan lokal dan prinsip kebangsaan, pengembangan riset inovatif yang mendukung pelestarian budaya, adat dan lingkungan, pengabdian kepada masyarakat berbasis spiritualitas Hindu dan budaya lokal untuk mendukung Pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs).

Yuas menerangkan tujuan strategis yang hendak dicapai antara lain menghasilkan lulusan yang kompeten, berintegritas dan memiliki jiwa kepemimpinan spiritual berbasis nilai-nilai Hindu.

“Menjadi pusat kajian Hindu yang produktif, kontekstual, dan berkontribusi pada pemecahan masalah umat dan masyarakat, menguatkan identitas local melalui integrasi nilai-nilai kearifan lokal Kalimantan (Hindu Kaharingan) dalam pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” jelasnya.

“Mewujudkan tata Kelola kelembagaan yang akuntabel, transparan dan adaptif terhadap perubahan global serta meningkatkan daya saing institusi melalui digitalisasi, internasionalisasi dan inovasi akademik,” tuturnya.

Ia menerangkan, beberapa strategi pelaksanaan yang disusun meliputi penguatan kurikulum yang mengintegrasikan nilai Hindu dan kearifan lokal Dayak, pengembangan pusat studi riset dan pelestarian budaya, peningkatan kapasitas dosen dan tenaga kependidikan, digitalisasi layanan akademik, pembangunan kemitraan strategis dengan berbagai pihak.

“Peningkatan mutu akreditasi secara berkelanjutan serta pemberdayaan masyarakat melalui program pengabdian berbasis spiritualitas, ekologi dan budaya lokal,” pungkasnya. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *