PALANGKA RAYA – Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Tengah, Asdy Narang mendorong pemerintah daerah, untuk mengoptimalkan program pengentasan kemiskinan dengan strategi yang lebih nyata, terukur, dan tepat sasaran.
Ia menilai, upaya penurunan angka kemiskinan harus dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan berbagai sektor.
“Program pengentasan kemiskinan yang sudah berjalan perlu dievaluasi dan diperkuat. Kita butuh langkah yang konkret, bukan hanya wacana atau kegiatan yang sifatnya seremonial,” ucapnya, Kamis (31/7/2025).
Asdy menyoroti angka kemiskinan di beberapa wilayah Kalteng yang masih cukup tinggi, terutama di daerah pedesaan dan pedalaman, meskipun berbagai program bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, dan pengembangan ekonomi produktif telah berjalan.
“Permasalahan kemiskinan bukan hanya soal bantuan, tetapi soal bagaimana menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat. Harus ada program jangka panjang yang menyasar akar masalahnya,” lugasnya.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi, dengan pemerintah daerah menggandeng dunia usaha, perguruan tinggi, dan komunitas lokal untuk merancang program yang sesuai kebutuhan masyarakat. Pemutakhiran data kemiskinan juga menjadi kunci, agar bantuan dan program pemberdayaan benar-benar tepat sasaran.
“Tanpa data yang akurat, kebijakan akan sulit efektif. Kita tidak ingin ada bantuan yang salah sasaran sementara banyak warga miskin yang justru tidak terjangkau,” tegasnya.
Asdy juga mendorong pengembangan program pemberdayaan ekonomi berbasis potensi lokal, seperti pertanian, perikanan, dan UMKM. Menurutnya, peningkatan akses masyarakat terhadap pelatihan, modal usaha, dan pasar sangat penting untuk mengangkat kesejahteraan warga.
“Kita harus dorong lahirnya wirausaha baru di daerah dan tingkatkan akses masyarakat terhadap pelatihan, modal usaha, serta pasar. Ini yang akan benar-benar mengangkat kesejahteraan warga,” tandasnya.
Dengan penguatan program yang lebih tepat sasaran, Asdy berharap angka kemiskinan di Kalimantan Tengah bisa ditekan secara signifikan, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. (rdi/rdo)