Utama

Pesawat Latih Jatuh di Hutan, Tim SAR Gerak Cepat

221
×

Pesawat Latih Jatuh di Hutan, Tim SAR Gerak Cepat

Sebarkan artikel ini
Pesawat

Simulasi Penyelamatan Kecelakaan Udara di Bumi Perkemahan Kambariat Tuah Pahoe

PALANGKA RAYA – Suasana hening di kawasan hutan Bumi Perkemahan Kambariat Tuah Pahoe, Palangka Raya, mendadak berubah tegang, Rabu (30/7/2025) pagi.

Sebuah pesawat latih dengan ID PK-PLK 205 dikabarkan mengalami mati mesin pada pukul 09.00 WIB dan dinyatakan hilang di udara. Pesawat itu membawa dua orang awak.

Panic button segera ditekan. Dalam hitungan menit, puluhan personel Tim Rescue Kantor SAR Palangka Raya dikerahkan ke lokasi yang diduga menjadi titik jatuhnya pesawat.

Langkah sigap diambil. Penyisiran dilakukan dari darat hingga udara. Setiap detik berharga untuk menyelamatkan nyawa.

Ternyata itu semua adalah bagian dari sebuah skenario latihan penyelamatan dalam simulasi kecelakaan udara yang digelar oleh Kantor SAR Palangka Raya.

Latihan yang berlangsung intens ini merupakan bagian dari Latihan Kesiapsiagaan Manajemen Posko, yang secara resmi dibuka oleh Kepala Kantor SAR Palangka Raya AA Ketut Alit Supartana. Kegiatan ini melibatkan 45 personel dari berbagai bidang, mulai dari teknisi, operator komunikasi, hingga tim medis.

“Latihan ini bukan hanya kegiatan formal, tetapi juga momentum penting untuk menyatukan visi, menguji kecepatan, dan meningkatkan kemampuan teknis dalam pelaksanaan operasi SAR di lapangan,” kata Alit dalam sambutannya.

Tujuan utama latihan ini untuk meningkatkan koordinasi dan kolaborasi antarregu SAR, serta memastikan kesiapan seluruh unsur dalam menghadapi kondisi darurat nyata, terutama di wilayah kerja Kalimantan Tengah yang memiliki banyak medan ekstrem.

 “Semoga latihan ini berdampak nyata pada pelayanan SAR kepada masyarakat. Kita ingin setiap personel tanggap, cekatan, dan siap menyelamatkan nyawa kapan pun dibutuhkan,” harap Alit.

Dengan skenario yang nyaris menyerupai kejadian nyata, latihan ini tidak hanya mengasah keterampilan teknis, tapi juga memupuk mental dan naluri penyelamat yang dibutuhkan dalam setiap operasi SAR. (rdo/ens)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *