Kotawaringin Timur

Warga Diimbau Tetap Waspada, Varian Baru COVID-19 Muncul di Asia

35
×

Warga Diimbau Tetap Waspada, Varian Baru COVID-19 Muncul di Asia

Sebarkan artikel ini

SAMPIT – Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengeluarkan imbauan kewaspadaan terhadap ancaman varian baru COVID-19, meski hingga pekan ke-23 tahun 2025 belum ditemukan kasus baru di wilayah ini.

Kepala Dinkes Kotim Umar Kaderi, menyatakan bahwa tren global menunjukkan lonjakan kasus COVID-19 di beberapa negara Asia seperti Thailand, Singapura, Hongkong, dan Malaysia. Hal ini, menurutnya, harus menjadi perhatian semua pihak di daerah.

“Kita memang masih nihil kasus, tapi bukan berarti bisa lengah. Negara-negara tetangga sedang mengalami peningkatan kasus dengan varian yang beragam. Ini sinyal untuk tetap waspada,” kata Umar, Kamis (31/7/2025).

Umar juga menyebutkan bahwa Kementerian Kesehatan RI telah melaporkan kemunculan varian baru MB.1.1. Meskipun, tingkat penyebarannya rendah dan gejalanya cenderung ringan, pemerintah daerah tetap diminta meningkatkan kewaspadaan.

“Masyarakat harus disiplin menjaga kebersihan, pakai masker saat sakit, dan tidak menunggu hingga ada kasus untuk bertindak,” tegasnya.

Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan Kotim telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 100.3.4.4/449/P2P/VI/2025 yang ditujukan ke seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk rumah sakit, puskesmas, laboratorium, dan klinik swasta.

Surat edaran tersebut berisi instruksi agar faskes aktif melaporkan kasus gejala pernapasan, seperti ILI (Influenza Like Illness), SARI (Severe Acute Respiratory Infection), Pneumonia dan COVID-19

Laporan tersebut akan dilakukan melalui sistem SKDR (Surveilans Kesehatan Digital dan Respons), dan jika ditemukan potensi Kejadian Luar Biasa (KLB), laporan wajib dikirim dalam waktu kurang dari 24 jam.

Dinkes juga meminta agar semua spesimen COVID-19 dimasukkan ke dalam aplikasi All Record Tc-19, serta memastikan ketersediaan logistik laboratorium seperti reagen dan pengiriman spesimen.

Umar menambahkan, fasilitas kesehatan harus menjadi garda terdepan dalam deteksi dini dan penanganan penyakit menular. Promosi kesehatan ke masyarakat juga perlu diperkuat.

“Kami harap rumah sakit rujukan terus meningkatkan respons dan tenaga kesehatan tetap dalam kondisi siap. Deteksi dini dan pelaporan cepat adalah kunci antisipasi,” tegasnya.

Umar mengingatkan bahwa pencegahan tidak bisa hanya dibebankan kepada petugas kesehatan. Masyarakat harus ikut berperan aktif dalam menjaga kesehatan dan kebersihan.

“Cuci tangan pakai sabun, hindari kerumunan saat sakit, pakai masker, dan segera ke layanan kesehatan jika ada gejala. Lebih baik mencegah daripada menyesal,” tutupnya. (pri/rdo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *