Nasib tragis dialami perempuan berinisal SAC, 30 tahun, driver ojol asal Sekardangan, Sidoarjo. Ia ditemukan tewas terbungkus kardus dan plastik di Kecamatan Kedamean.
Usut punya usut pelakunya bukan orang asing, melainkan kenalan seprofesinya berinisial SR, 36 tahun. Pelaku berhasil diamankan di kediamannya di Menganti.
Permasalahan bermula pada 2023, ketika SAC menjanjikan SR bahwa dirinya dapat membantu agar lolos Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun dengan syarat, membayar Rp 5 juta sebagai uang pelicin.
Sayangnya, janji itu tak ditepati. SR gagal jadi ASN dan uangnya pun raib. Hubungan mereka memburuk. Meski berulang kali ditagih, korban tidak juga mengembalikan uang yang pernah diterima.
Setiap kali ditagih, korban selalu mengulur waktu dengan janji kosong. “Besok, besok, dan besok,” kata AKBP Rovan menirukan ucapan korban yang membuat pelaku makin emosi.
Konflik yang didasari oleh janji palsu korban berubah menjadi tragedi. SR frustasi karena uangnya tak kunjung kembali, sementara tekanan ekonomi meningkat. Terlebih, istrinya tengah hamil dan butuh banyak biaya.
“SR pun menyusun rencana jahat. Ia memancing korban ke tempat usaha fotokopi miliknya, yang beralamat di Dusun Jedong, Desa Urangagung, Sidoarjo, dengan alasan (akan memberikan) pekerjaan freelance,” sambung AKBP Rovan.
Pada Sabtu sore (26/7) sekitar pukul 16.45 WIB, SAC datang ke tempat usaha fotokopi pelaku yang berada di Desa Urangagung, Sidoarjo. Korban pergi tanpa memberitahu siapapun mengenai tujuannya.
SUMBER : JAWA.POS