Jejak Langkah Mantan Kapolda Kalteng Komjen Pol Dedi Prasetyo hingga Jadi Wakapolri
Sebuah babak baru dalam jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) resmi dimulai. Pada Selasa (5/8/2025), Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menandatangani surat telegram bernomor ST/1764/VIII/KEP/2025 yang menetapkan Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Dedi Prasetyo sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri).
PENGANGKATAN mantan Kapolda Kalimantan Tengah menjadi Wakapolri ini bukan hanya sekadar rotasi jabatan. Dibalik nama Komjen Dedi Prasetyo, tersimpan perjalanan panjang dan dedikasi luar biasa yang telah ia torehkan selama lebih dari tiga dekade di Korps Bhayangkara. Sosok pria kelahiran 26 Juli 1968 ini sudah tak asing lagi, bukan hanya di institusi Polri. Tetapi juga di dunia akademik.
Dedi adalah salah satu perwira tinggi yang menyandang gelar profesor, serta tercatat sebagai perwira tinggi (pati) Polri yang paling banyak menulis buku, sebuah prestasi yang diabadikan dalam penghargaan MURI pada 28 Mei 2024.
Karir Dedi Prasetyo dimulai sejak ia lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) atau sekarang Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990. Awal pengabdiannya ia mulai sebagai perwira pertama (pama) di Polda Jawa Timur tahun 1991. Pada 1992, ia menjabat sebagai Kapolsek Deket. Setahun kemudian dipercaya sebagai Kasat Reskrim Polres Lamongan.
Dedi bukan hanya menjalankan tugas, tetapi terus berkembang. Tahun 1997 ia ditunjuk menjadi Kapolsek Serpong, kemudian pada 1999 ia dipercaya sebagai Kapuskodalops di dua wilayah sekaligus: Polres Marabahan dan Polres Banjar (1999-2000) di Polda Kalimantan Selatan. Ia lalu dipercaya mengemban tugas di Mabes Polri sebagai Sekretaris Pribadi Wakapolri pada 2004–2005.
Tak berhenti di situ, Dedi kembali ke Polda Jatim sebagai Kabag Bin Polwil Madura dan Kepala Korp Siswa SPN Mojokerto. Pada 2007, ia menjabat sebagai Kasat Serse Polwiltabes Surabaya, dan kariernya terus menanjak dengan penugasan sebagai Kapolresta Kediri (2008) dan Kapolres Lumajang (2009).
Tahun-tahun berikutnya, Dedi menghabiskan waktunya mengurus sumber daya manusia (SDM) Polri. Ia sempat menjabat sebagai Karo SDM di Polda Maluku Utara dan Polda Kalimantan Tengah, serta menduduki posisi strategis di SSDM Polri, termasuk Kabagmutjab Robinkar SSDM Polri.
Pada 2017, ia mendapat kenaikan pangkat menjadi brigadier jenderal (brigjen) dan ditunjuk sebagai Wakapolda Kalteng. Namun sorotan publik benar-benar mengarah padanya saat dipercaya menjadi Karo Penmas Divisi Humas Polri pada 2018. Di masa itu, Dedi dikenal sebagai juru bicara institusi yang tenang dan informatif di tengah berbagai isu nasional.
Kariernya kembali bersinar saat dipercaya sebagai Kapolda Kalteng pada 2020. Setelah itu kembali memegang posisi Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri pada 2021 hingga 2023.
Setelahnya, ia menjadi Asisten SDM Kapolri, sebelum akhirnya menjabat sebagai Irwasum Polri, jabatan yang melahirkan berbagai terobosan, terutama dalam penguatan Satgas Pangan.
Di tangan Dedi Prasetyo, program ketahanan pangan Polri berkembang pesat. Termasuk pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri dan pengembangan ketahanan pangan berbasis jagung yang mendapat dukungan penuh dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Kini, ketika tongkat estafet Wakapolri berpindah ke tangan Komjen Dedi Prasetyo, publik dan internal Polri menaruh harapan besar. Sosok yang dikenal rendah hati, namun penuh inovasi ini diharapkan mampu mengawal transformasi Polri menuju institusi yang lebih humanis, adaptif, dan modern.
Sementara itu, Komjen Wahyu Widada yang sebelumnya menjabat sebagai Kabareskrim, kini dipercaya menggantikan posisi Dedi sebagai Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri. Rotasi ini menjadi bagian dari penyegaran struktur yang dinilai strategis dalam mendukung agenda reformasi Polri.
Dengan kombinasi pengalaman lapangan, kecakapan manajerial, hingga kapabilitas akademik, Komjen Dedi Prasetyo tampaknya bukan hanya sedang menjalankan tugas. Ia sedang menulis bab baru dalam sejarah kepemimpinan Korps Bhayangkara. (rdo/ens)