“Arsy sakit kuping, dia nangis cakar-cakar ayahnya, tapi sambil ngegigit jari supaya tidak terdengar teriakannya ke aku,” cerita Ashanty yang mengaku tahu cerita itu sehari kemudian.
Anang Hermansyah juga sangat berhati-hati supaya Ashanty tidak terbangun dari tidurnya. Dia pun dengan cepat membawa Arsy ke lantai bawah dan membangunkan Azriel untuk membantunya membawa Arsy ke rumah sakit
“Semua kasih kode agar jangan sampai bunda bangun.Aku keesokan harinya nangis merasa gagal jadi ibu. Anakku sakit, masuk rumah sakit, aku nggak tahu apa-apa,” kata Ashanty.
Dia sedih karena selama ini anak-anak selalu bergantung padanya. Baik untuk hal sepele apalagi masalah yang cukup serius.Tiba-tiba saja mereka kompak tidak mau membangunkannya meski Arsy sampai dirawat di rumah sakit demi menjaga kondisi kesehatan mentalnya.
Untungnya, perawatan Arsy di rumah sakit tidak berlangsung lama hanya sekitar satu hari. Setelah itu, dia bisa meninggalkan rumah sakit karena kondisinya sudah membaik. Ashanty depresi dan mengalami halusinasi. Ia harus selalu mengonsumsi obat setiap pukul 22.00 WIB sebelum beranjak ke tempat tidur. Dengan obat tersebut, ibu sambung Aurel Hermansyah dan Azriel itu bisa pulas tidurnya.
Menurut Ashanty, dirinya bisa tersiksa jika tiba-tiba terbangun tengah malam, karena dipastikan dia tidak akan bisa tidur lagi. Situasi ini sudah diketahui oleh semua anaknya.
Belum lama ini, Arsy Hermansyah mengalami sakit cukup hebat pada bagian telinga. Arsy yang tahu Ashanty tidak bisa bangun tengah malam, pelan-pelan membangunkan ayahnya, Anang Hermansyah, supaya sakit telinganya dapat diobati.
SUMBER : JAWA.POS
