Kotawaringin Timur

Disdik Kotim Nobar Film “Ternyata Aku Korban”, Ajak Siswa Berani Lawan Bullying

16
×

Disdik Kotim Nobar Film “Ternyata Aku Korban”, Ajak Siswa Berani Lawan Bullying

Sebarkan artikel ini

SAMPIT — Dalam momen peringatan Hari Anak Nasional, Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggugah kesadaran pelajar untuk melawan perundungan (bullying) lewat pendekatan kreatif. 

Bersama Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (Satgas PPKSP) dan Komunitas 20/20 Vision, Disdik menggelar nonton bareng film pendek berjudul “Ternyata Aku Korban”, di Gedung Serbaguna Sampit.

Kegiatan ini diikuti ratusan siswa SD dan SMP dari Kecamatan Baamang dan Ketapang. Mereka tampak antusias menyaksikan film yang dibuat oleh para pelajar Kotim sendiri, karya tersebut yang lahir dari diskusi bersama Dinas Pendidikan mengenai maraknya kasus bullying di sekolah.

“Film ini menceritakan langsung realita yang sering terjadi di sekolah. Bukan hanya siswa yang menjadi korban, tapi juga guru. Ini penting untuk dipahami anak-anak,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kotim, Muhammad Irfansyah, Kamis (7/8/2025). 

Meski sudah tayang di YouTube, Irfansyah menyebut acara nonton bareng ini punya nilai lebih karena bisa membangun kesadaran kolektif di antara para siswa.

“Lewat tontonan bersama ini, kita ingin anak-anak bisa merasakan bahwa bullying bukan hanya sekadar candaan. Luka mental bisa jauh lebih menyakitkan dari luka fisik,” katanya.

Film tersebut secara gamblang menggambarkan berbagai bentuk perundungan, termasuk yang dilakukan murid terhadap guru, fenomena yang menurut Irfansyah benar-benar terjadi di lapangan.

“Kadang pelaku merasa hanya bercanda, padahal bisa menyisakan trauma panjang bagi korban. Di sinilah pentingnya peran guru untuk membimbing dan bertindak cepat jika ada tanda-tanda bullying,” imbuhnya.

Lebih jauh, Irfansyah mendorong para siswa untuk berani bersuara jika mengalami perundungan. Ia juga mengajak guru untuk menjadi pelindung dan teladan di lingkungan sekolah.

“Jangan takut melapor. Semakin cepat ditangani, semakin kecil dampaknya. Kita ingin sekolah jadi tempat yang aman dan menyenangkan bagi semua anak,” tegasnya.

Melalui kegiatan ini, Disdik Kotim ingin membangun budaya peduli, saling menghargai, dan berani bertindak terhadap segala bentuk kekerasan di lingkungan pendidikan. 

“Film “Ternyata Aku Korban” bukan sekadar tontonan, melainkan alat edukasi yang menyentuh dan menggugah empati,” tutup Irfansyah. (pri/rdo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *