Isen MulangKalimantan Tengah

Pemprov Kalteng Siapkan Lompatan Besar di Sektor Pertanian

46
×

Pemprov Kalteng Siapkan Lompatan Besar di Sektor Pertanian

Sebarkan artikel ini
Pemprov Kalteng
Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran saat menyampaikan pidato sambutan. Foto: IST

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) mulai menggeser fokus pembangunan sektor pertanian dari produksi semata ke arah hilirisasi dan digitalisasi. Langkah ini, diyakini menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing petani dan menstabilkan perekonomian daerah di tengah fluktuasi harga komoditas.

Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran, menegaskan bahwa tantangan utama yang dihadapi saat ini bukan hanya penurunan harga hasil pertanian, tetapi juga minimnya akses pasar dan keterbatasan nilai tambah dari komoditas mentah.

“Selama ini petani kita terlalu bergantung pada penjualan hasil mentah. Padahal, kalau kita bangun industri pengolahan, mereka bisa mendapat nilai tambah yang lebih besar,” ujarnya, Jumat (8/8/2025).

Sebagai solusi, Pemprov Kalteng mulai menggencarkan dukungan terhadap pengembangan industri pengolahan hasil pertanian lokal serta mempercepat adopsi teknologi digital untuk pemasaran. Melalui program pelatihan, pendampingan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM ) tani, hingga fasilitasi platform digital, pemerintah berharap petani tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh sebagai pelaku usaha yang adaptif dan inovatif.

“Kita ingin petani masuk ke era digital. Tidak hanya menanam dan memanen, tapi juga mengolah dan menjual produknya sendiri lewat platform online,” tambah Agustiar.

Langkah ini sejalan dengan strategi jangka panjang pemerintah daerah yang ingin menjadikan sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi yang berkelanjutan dan tangguh terhadap gejolak pasar.

Menurutnya, keberhasilan pertanian tidak hanya dilihat dari luas lahan tanam, tetapi juga dari seberapa besar nilai ekonomi yang bisa dihasilkan dari setiap kilogram hasil panen.

“Dengan strategi hilirisasi dan digitalisasi, kita ingin mengubah wajah pertanian Kalteng. Bukan lagi sebagai sektor tradisional, tetapi sebagai motor inovasi dan kesejahteraan,” pungkasnya. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *