Isen MulangKalimantan Tengah

Pemprov Siapkan Solusi Banjir dan Kendaraan Berat

39
×

Pemprov Siapkan Solusi Banjir dan Kendaraan Berat

Sebarkan artikel ini
PERBAIKAN: Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran melakukan inspeksi mendadak langsung ke lokasi jalan perbaikan, baru-baru ini.Foto: IST

PALANGKA RAYA – Di balik gencarnya pembangunan jalan di Kalimantan Tengah (Kalteng), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng sedang menghadapi tantangan besar, kondisi geografis yang rawan banjir dan meningkatnya lalu lintas kendaraan berat. 

Dua faktor ini menjadi penyebab utama cepat rusaknya infrastruktur jalan, sehingga butuh penanganan lebih dari sekadar tambal sulam.

Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran saat melakukan peninjauan langsung ke sejumlah proyek jalan, menekankan pentingnya pendekatan menyeluruh dalam pembangunan infrastruktur.

“Masalah utama di banyak ruas kita ini adalah air. Saat hujan deras, drainase tidak kuat, air masuk ke badan jalan, belum lagi angkutan berat. Jadi kombinasi ini mempercepat kerusakan. Itu yang sedang kita tangani secara paralel,” ujar Gubernur, baru-baru ini.

Menurutnya, pembangunan jalan saat ini tidak bisa dilakukan secara konvensional. Perlu integrasi antara konstruksi jalan dan sistem drainase yang memadai serta pengawasan terhadap beban muatan kendaraan yang melewati jalan provinsi.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Pemprov Kalteng kini mengedepankan penggunaan teknologi seperti CTRB (Cement Treated Recycling Base) dalam proyek-proyek strategis. Teknologi ini diterapkan, misalnya pada peningkatan Jalan Bukit Liti – Bawan di Kabupaten Gunung Mas yang kini justru mencatat progres fisik melebihi target.

Proyek senilai Rp 28,37 miliar itu telah mencapai realisasi fisik 22,78 persen per awal Agustus 2025, lebih tinggi dari target 20,83 persen. Efisiensi dalam perencanaan dan pelaksanaan menjadi kunci keberhasilannya.

Namun tidak semua proyek berjalan mulus. Dua proyek lain, yakni Jalan Bahaur Cemantan dan Patung – Hayaping, tengah mendapat perhatian khusus. 

Meski progresnya masih di bawah 10 persen, Gubernur memastikan, bahwa seluruh pihak terkait terus melakukan evaluasi agar pengerjaan tidak meleset dari jadwal.

“Kami terus monitor. Kalau ada kendala di lapangan, kita bantu fasilitasi. Jangan sampai terlambat, karena masyarakat menunggu hasilnya,” tegas Gubernur.

Untuk memperkuat upaya penanganan jalan rusak, Pemprov juga aktif berkoordinasi dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalteng serta mempercepat proses pelelangan dan pengawasan lapangan.

Dengan pendekatan menyeluruh dari penguatan drainase, pengawasan muatan, hingga teknologi perkerasan jalan, Pemprov Kalteng berharap, infrastruktur jalan yang dibangun kali ini bisa bertahan lebih lama dan memberi manfaat nyata bagi konektivitas antarwilayah. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *