PALANGKA RAYA – Upaya mewujudkan birokrasi yang profesional, adaptif dan berbasis meritokrasi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) melaksanakan, pemetaan dan penilaian potensi serta kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Kalteng di Laboratorium Computer Assisted Test (CAT) BKD Kalteng. Kegiatan itu, secara resmi dibuka oleh Kepala BKD Kalteng, Lisda Arriyana.
Kegiatan ini merupakan, bentuk implementasi manajemen talenta sebagai bagian dari reformasi birokrasi yang bekerjasama dengan Kantor Regional VIII Badan Kepegawaian Negara (BKN) Banjarbaru.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Bidang Pengembangan dan Supervisi Kepegawaian Kanreg VIII BKN Banjarbaru, Hospita Gloria Situmorang serta Asesor Ahli Madya dari Pusat Penilaian Kompetensi ASN BKN (Puspenkom), Adi Pamulyo.
Lisda Arriyana menjelaskan bahwa pemetaan potensi dan kompetensi merupakan bagian penting dari strategi manajemen sumber daya manusia (SDM) aparatur yang berkelanjutan.
“Manajemen talenta bukan hanya soal menempatkan ASN pada jabatan, tetapi juga menciptakan sistem yang memastikan mereka berkembang sesuai potensi dan berkontribusi optimal bagi organisasi. Ini adalah fondasi bagi birokrasi yang agile dan responsif,” ucapnya, Selasa (12/8/2025).
Menurut Lisda, hasil pemetaan akan menjadi dasar pengambilan kebijakan pengembangan karier ASN, termasuk dalam proses mutasi dan promosi yang lebih transparan dan akuntabel.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi bagian dari persiapan Pemprov Kalteng dalam menghadapi tantangan – tantangan baru, seperti transformasi digital, pelayanan publik berbasis data dan tuntutan masyarakat terhadap kualitas birokrasi yang lebih baik.
Sementara itu, pihak BKN menyambut baik komitmen Pemprov Kalteng dalam membangun ekosistem manajemen ASN yang profesional.
“Pemetaan ini penting untuk memastikan birokrasi daerah memiliki SDM yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai pemimpin masa depan,” pungkas Hospita Gloria Situmorang. (ifa/abe)
