WAKIL Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Irawati mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di dekat sungai. Terutama pada lokasi yang merupakan sarang atau banyak dijumpai buaya.
“Kami minta masyarakat yang masih tinggal di bantaran sungai agar bisa lebih waspada. Apalagi informasinya sekarang sedang musim kawin buaya. Kalau bisa sementara ini, jangan turun ke sungai dulu,” kata Irawati, Senin (7/4/2025).
Imbauan tersebut disampaikan wabup sebagai bentuk keprihatinan pemerintah daerah atas peristiwa yang menimpa salah satu warga Desa Babaung, Kecamatan Pulau Hanaut, yang terjadi di Sungai Mentaya pada Jumat (4/4) lalu. Dimana jasadnya baru ditemukan Sabtu (5/4) siang oleh tim SAR gabungan setelah pencarian yang cukup panjang. Korban tersebut diduga diterkam buaya beberapa hari sebelumnya.
Dari kejadian ini, Irawati berharap, bisa menjadi pengingat bagi masyarakat agar lebih waspada ketika beraktivitas di Sungai Mentaya maupun sungai lainnya.
“Informasi yang saya dapat dari BKSDA bahwa saat pergantian musim seperti sekarang ini, itu identik dengan masa kawin dan bertelur buaya. Hal itu membuat buaya cenderung lebih ganas,” ucapnya.
Selain itu, Irawati juga minta masyarakat untuk tidak lagi percaya pada mitos kerabat, kembaran ataupun keluarga buaya yang justru menjadi alasan sebagian orang menurunkan kewaspadaan terhadap hewan predator tersebut.
“Saat ini masih banyak masyarakat yang mempercayai mitos kerabat buaya dengan meyakini bisa terhindar dari serangan satwa tersebut. Hal itu justru bisa menjadi bumerang bagi diri sendiri,” ujarnya.
Buaya sama dengan binatang buas pada umumnya yang mengandalkan insting untuk memburu mangsa tanpa membedakan targetnya merupakan manusia maupun hewan. Selama dianggap menjadi mangsa maka akan tetap diserang.
“Karena namanya itu binatang. Apalagi buaya itu tergolong binatang buas. Jangan lagi berpikiran atau mempercayai mitos seperti itu demi keselamatan diri sendiri maupun orang terdekat,” tegasnya. (pri/ens)