PULANG PISAU – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Agustiar Sabran, bersyukur atas kebijakan harga gabah yang telah diumumkan oleh Presiden RI, Prabowo Subianto sebesar Rp 6.500 perkilogram untuk seluruh penggilingan padi, termasuk Bulog. Menurut Gubernur, hal ini sangat bermanfaat bagi petani di Kalteng.
“Kebijakan harga gabah Rp 6.500 perkilogram sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Selain itu, ketersediaan pupuk juga semakin mudah, yang meringankan beban para petani,” ujar Gubernur, Senin (7/4).
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalteng, Muhammad Reza Prabowo yang turut hadir dalam acara tersebut, mengungkapkan pentingnya sinergi lintas sektor dalam pembangunan Kalteng, baik dalam sektor pertanian maupun pendidikan.
Reza menyatakan, bahwa ketahanan pangan yang kuat adalah fondasi utama bagi kemajuan pendidikan, karena anak-anak yang sehat dan tercukupi gizinya akan lebih siap dalam menerima pendidikan.
“Semangat gotong royong dan kolaborasi lintas sektor seperti ini adalah modal penting dalam membangun generasi masa depan yang unggul,” kata Reza.
Reza juga menekankan, pentingnya penanaman nilai-nilai nasionalisme, toleransi, kasih sayang dan kearifan lokal pada generasi muda Kalteng.
“Kami ingin anak-anak Kalteng tumbuh dalam semangat Indonesia Raya, merangkul semua dan membangun daerahnya dengan cinta, ilmu, dan karakter,” pungkasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei Kerangka Sampel Area (KSA), produksi padi Kalteng pada April 2026 diproyeksikan mencapai sekitar 37.745 ton gabah kering giling (GKG), yang setara dengan 22.420 ton beras.
Produksi padi ini tersebar di beberapa kabupaten, termasuk Kapuas, Seruyan, Pulang Pisau, dan Barito Utara. (ifa/abe)