DPRD Kalimantan Tengah

Soroti Infrastruktur dan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Teluk Pulai

105
×

Soroti Infrastruktur dan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Teluk Pulai

Sebarkan artikel ini
Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Tengah, Okki Maulana
Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Tengah, Okki Maulana.

PALANGKA RAYA – Anggota Legislator DPRD Kalimantan Tengah Dapil III yang meliputi Kabupaten Kotawaringin Barat, Lamandau, dan Sukamara, Okki Maulana sekaligus juru bicara Dapil III, baru-baru ini menyampaikan laporan reses perseorangan di Desa Teluk Pulai.

Dalam laporannya, pihaknya menyoroti sejumlah permasalahan penting yang dihadapi masyarakat di Desa Teluk Pulai, terutama terkait infrastruktur dan aksesibilitas layanan publik. Salah satu isu utama yang disampaikan adalah minimnya akses jalan darat.

“Kepala Desa Teluk Pulai dan masyarakat setempat mendesak percepatan pembangunan jalan poros yang menghubungkan Desa Sekoyer dan Desa Badaun. Usulan pembangunan jalan ini telah diajukan beberapa kali, namun hingga kini belum terealisasi,” ucapnya, Minggu (13/4/2025).

Akses jalan darat yang lebih dekat menuju Ibukota Kecamatan Kumai menjadi alasan utama perlunya pembangunan jalan tersebut. Masalah transportasi laut juga menjadi perhatian serius.

“Masyarakat sangat membutuhkan peningkatan akses transportasi medis darurat, terutama untuk rujukan cepat ke Rumah Sakit di Kota Pangkalan Bun. Keterbatasan speed boat dan ketergantungan pada kelotok yang rentan terhadap cuaca buruk, menyebabkan risiko tinggi bagi pasien yang membutuhkan penanganan segera,” jelasnya.

Legislator partai Golkarbtersebut menjelaskan, biaya transportasi laut yang tinggi, mencapai Rp2,5 juta untuk speed boat dan Rp1,5 juta hingga Rp2 juta untuk kelotok, semakin memperberat beban masyarakat.

“Oleh karena itu, masyarakat berharap adanya bantuan speed boat dan dibukanya akses jalan darat sebagai alternatif,” ungkapnya.

Dirinya menambahkan, minimnya akses listrik juga menjadi kendala utama di Desa Teluk Pulai. Ketiadaan jaringan listrik PLN membuat desa tersebut seolah terisolir.  Masyarakat berharap pemerintah dapat membantu menyediakan listrik tenaga surya sebagai solusi jangka pendek.

Selain itu, beberapa usulan lain disampaikan, antara lain pelebaran jalan simpang depan Rumah Makan Aloha untuk mengatasi kemacetan dan kesulitan parkir, serta bantuan modal usaha bagi nelayan dan petani di Kecamatan Kumai dan Desa Kubu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (rdi/rdo) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *