Minta Warga Kalteng Sampaikan Kritik yang Membangun
PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustiar Sabran, menanggapi beredarnya video parodi yang diunggah akun media sosial bernama Saif Hola, yang diduga telah melecehkan pimpinan daerah di Bumi Tambun Bungai. Video tersebut sempat menuai pro dan kontra di tengah masyarakat. Bahkan muncul wacana untuk melaporkan secara hukum terhadap pemilik akun itu.
Namun Gubernur Agustiar Sabran menanggapinya dengan bijak. Mantan anggota DPR RI itu menyebut, dalam negara demokrasi seperti Indonesia, kritik dan perbedaan pendapat adalah hal yang lumrah dan tidak bisa dihindari.
“Menurut saya hal tersebut adalah biasa saja. Mengingat ini adalah negara demokrasi. Tidak semua orang itu senang. Pasti ada juga yang tidak sukanya. Saya rasa bagus-bagus saja,” kata Agustiar, Selasa (22/4/2025).
Ketika ditanya mengenai adanya pihak-pihak yang berencana mempidanakan pelaku parodi tersebut, Agustiar menegaskan bahwa secara pribadi ia tidak merasa tersinggung. Bahkan ia menyebut konten tersebut sebagai bentuk motivasi baginya untuk terus bekerja lebih baik lagi.
“Saya tidak bisa melarang orang, namun kalau secara pribadi saya tidak ada masalah. Hal itu biasa saja dan saya jadikan sebagai motivasi. Walaupun sebenarnya tidak pas, karena kita bukan anti kritik. Namun mengritik itu seharusnya adalah kritikan yang membangun,” tegasnya.
Agustiar menekankan pentingnya menjaga etika dalam menyampaikan kritik. Terutama dalam konteks budaya masyarakat Kalteng yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai adat istiadat. Menurutnya, memperolok atau melecehkan pimpinan daerah bukanlah bagian dari budaya lokal.
“Kalau kita memperolokkan pimpinan yang ada, kita ini terkenal dengan adat istiadat, yaitu belom bahadat. Artinya, etikanya tidak nyambung sedikit dari wilayah kita. Mungkin kalau di luar negeri, hal itu dianggap biasa saja, tapi di sini kita punya norma dan tata krama,” ungkapnya.
Agustiar menyampaikan harapannya kepada para konten kreator, khususnya yang berasal dari Kalteng. Ia berharap agar para kreator bisa lebih bijak dalam berkarya, dengan mengedepankan konten-konten yang bersifat edukatif, positif, serta mampu membangun suasana yang sejuk di tengah masyarakat.
“Harapan saya kepada konten kreator yang ada di Kalteng, buatlah konten yang membangun, yang menyejukkan semua orang. Ketika mengritik, harus berani juga memberikan solusi,” harapnya. (ifa/ens)