NANGA BULIK – Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamandau Abdul Kohar, menghimbau seluruh sekolah, mulai dari TK hingga SMA, agar meringankan beban orangtua jelang ahir pelajaran tahun 2024-2025.
Dimana Menjelang akhir tahun ajaran, sejumlah orangtua siswa di Kabupaten Lamandau mengeluhkan biaya besar untuk acara perpisahan dan wisuda sekolah.
Keluhan datang dari berbagai jenjang pendidikan, mulai TK, SD, SMP, hingga SMA.
“Infonya di sekolah anak saya nanti ada acara wisuda dan perpisahan. Pusing, urunannya bisa Rp. 700 ribuan, belum lagi sewa bajunya,” kata salah satu orangtua siswa kepada detikcom, Minggu 27 April 2025.
Pria yang enggan disebutkan namanya itu mengaku keberatan. Ia menilai biaya tersebut terlalu berat, apalagi setelah kelulusan masih harus mempersiapkan biaya masuk sekolah baru, membeli seragam, hingga perlengkapan lainnya.
“Kalau yang punya gaji besar sih enggak masalah. Tapi buat masyarakat biasa kayak kami yang penghasilannya pas-pasan, tentu berat,” ungkapnya.
Padahal, Menteri Pendidikan sudah mengeluarkan arahan agar sekolah tidak mengadakan acara perpisahan atau wisuda yang membebani orangtua.
Imbauan serupa juga ditegaskan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamandau, Abdul Kohar.
“Kami sudah mengimbau sejak tahun lalu agar perpisahan tidak dilaksanakan secara mewah. Termasuk menghapus kegiatan wisuda dengan toga layaknya mahasiswa,” ujar Abdul Kohar. (han/rdo)