Isen MulangKalimantan Tengah

Disdik dan BPS Kolaborasi Dukung Suksesnya Sensus Ekonomi 2026

87
×

Disdik dan BPS Kolaborasi Dukung Suksesnya Sensus Ekonomi 2026

Sebarkan artikel ini
Disdik dan BPS Kolaborasi Dukung Suksesnya Sensus Ekonomi 2026
AUDIENSI: Plt Kadisdik Provinsi Kalteng, Muhammad Reza Prabowo melakukan audiensi dengan BPS Provinsi Kalteng, Selasa (29/4). (Foto: IST)

PALANGKA RAYA – Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Muhammad Reza Prabowo melakukan, audiensi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng menjelang pelaksanaan Sensus Ekonomi Tahun 2026 di ruang kerja Kadisdik, Selasa (29/4).

Dalam pertemuan tersebut, BPS mengusulkan agar Disdik turut mendukung penyediaan data terkait jasa pendidikan, lembaga kursus, sekolah swasta, kegiatan usaha di bidang pendidikan, hingga sekolah-sekolah yang berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

‎Selain itu, BPS juga mendorong perhatian terhadap program pendidikan non formal seperti kejar paket, yang dinilai strategis dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan mencegah angka pernikahan usia anak atau usia sekolah. 

Hal ini penting dalam memperkuat pondasi pembangunan sosial ekonomi jangka panjang.

‎Menanggapi hal itu, Muhammad Reza Prabowo, menyambut baik audiensi tersebut dan menyatakan kesiapan Disdik untuk berkolaborasi dengan BPS dalam mendukung suksesnya Sensus Ekonomi 2026.

‎”Data sektor pendidikan merupakan bagian penting dalam membentuk potret ekonomi daerah. Kami siap mendukung BPS dalam pengumpulan data, termasuk jasa pendidikan, sekolah swasta, kursus, hingga program-program pendidikan non formal seperti kejar paket,” ujar Reza.

‎Ia juga menyoroti pentingnya pendekatan data dalam menyusun kebijakan pendidikan yang tepat sasaran. 

Reza menegaskan, bahwa pendidikan tidak hanya menyangkut institusi formal, tetapi juga menyangkut aspek sosial yang lebih luas, seperti upaya menekan pernikahan usia dini melalui pendidikan alternatif.

‎”Program kejar paket, misalnya, sangat membantu anak-anak usia sekolah yang putus sekolah agar tetap mendapatkan akses pendidikan. Ini sekaligus jadi strategi menekan pernikahan dini dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tutup Reza. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *