Isen MulangKalimantan Tengah

Pasokan Ayam dari Luar Daerah Mesti Direm

75
×

Pasokan Ayam dari Luar Daerah Mesti Direm

Sebarkan artikel ini
Pasokan Ayam dari Luar Daerah Mesti Direm
SAMBUTAN: Asisten Ekbang Setda Provinsi Kalteng, Sri Widanarni menyampaikan sambutan, Sabtu (3/5).(Foto: IST)

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng), mulai bergerak cepat untuk menyelamatkan nasib peternak ayam lokal yang kian tertekan oleh derasnya pasokan ayam dari luar daerah. 

Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kalteng, Sri Widanarni mengatakan, kebijakan strategis kini tengah disiapkan yakni menghentikan sementara masuknya ayam dari luar saat peternak lokal memasuki masa panen.

Langkah ini diambil sebagai bentuk perlindungan terhadap harga jual ayam lokal yang kerap anjlok, karena kelebihan suplai di pasar.

Tak hanya melindungi, kebijakan ini juga ditujukan untuk memberikan ruang bagi peternak lokal agar bisa menikmati hasil jerih payah mereka dengan harga yang lebih layak.

“Setiap kali masa panen tiba, peternak kita harus bersaing dengan pasokan luar yang masuk tanpa kendali. Ini membuat harga jatuh dan merugikan mereka,” ujar Sri, Sabtu (3/5).

Sri menambahkan, kondisi ini telah berdampak nyata pada penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) di subsektor peternakan. Data menunjukkan, NTP pada April 2025 turun sebesar 1,46 persen  sebuah sinyal yang tidak bisa diabaikan.

Sebagai respon, Pemprov Kalteng tak hanya akan membatasi arus ayam masuk dari luar daerah. Upaya jangka panjang pun disiapkan. Pemerintah akan memperkuat rantai distribusi agar hasil produksi ayam lokal terserap pasar dengan baik tanpa gejolak harga yang merugikan konsumen maupun produsen.

“Kami pastikan distribusinya lancar. Harga tidak akan melonjak, tetapi peternak tetap bisa untung,” tegas Sri.

Tak berhenti di sana, pemerintah daerah juga mulai mendorong peningkatan kapasitas peternak melalui pelatihan manajemen usaha hingga pemberian subsidi pakan. 

Tujuannya, satu yakni menciptakan peternak yang tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga bersaing di tingkat regional.

“Kami ingin peternak kita lebih mandiri dan bisa bersaing. Dukungan akan terus kami berikan,” pungkas Sri. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *