Feature

Tukang Kayu yang Bermimpi Sejak 13 Tahun Lalu

196
×

Tukang Kayu yang Bermimpi Sejak 13 Tahun Lalu

Sebarkan artikel ini
FOTO ; Soleh Imam Tauhid

Soleh Imam Tauhid, Kakek 94 Tahun dari Kalteng Menuju Tanah Suci

Soleh Imam Tauhid, asal Desa Mekar Jaya, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, membuktikan bahwa semangat beribadah tak mengenal usia. Kakek 94 tahun itu tercatat sebagai calon jemaah haji tertua dari Provinsi Kalimantan Tengah pada musim haji tahun 2025. Hal itu untuk mewujudkan mimpi yang telah ia pupuk selama 13 tahun untuk menuju Tanah Suci.

Hardi, PALANGKA RAYA

SOLEH, yang lahir di Kediri, Jawa Timur, pada 9 Juli 1930, tiba di Asrama Haji Banjarmasin pada Rabu 14 Mei 2025 bersama rombongan jemaah calon haji (CJH) lainnya. Keberangkatannya ke Madinah, Arab Saudi, dijadwalkan Kamis 15 Mei 2025 melalui Bandara Syamsuddin Noor. Perjalanan panjang ini dimulai sejak ia mendaftar haji pada tahun 2012. Setelah penantian panjang, ia resmi tergabung dalam Kloter BDJ 06 Kalteng dan Kalsel.

“Rasanya senang sekali, sudah nunggu lama, akhirnya bisa berangkat ke Baitullah,” ucapnya melalu rilis Kemenag Kalteng, Kamis (15/5/2025).

Sepanjang 13 tahun tersebut, Soleh yang merupakan seorang tukang kayu itu tekun menabung sedikit demi sedikit dari hasil kerjanya. Setiap rupiah yang dia tabung dipenuhi harapan untuk bisa menunaikan ibadah haji, menjadi tamu Allah di Tanah Suci.

“Nabungnya tidak tentu, tergantung pendapatan. Tapi saya tetap tekun mengumpulkan uang untuk ongkos haji,” ungkapnya.

Sebagai calon jemaah haji tertua di Kalteng, Soleh telah mempersiapkan segalanya dengan matang. Ia menjaga kesehatan, mengikuti bimbingan manasik haji, mempersiapkan perlengkapan, dan bahkan menggelar walimatussafar (syukuran keberangkatan) di rumahnya. Yang menakjubkan, meskipun hampir mencapai usia satu abad, Soleh masih mampu menjalani aktivitas hariannya secara mandiri.

Ia masih rajin pergi ke kebun untuk menanam sayur-sayuran dan sesekali masih mengerjakan tugas sebagai tukang kayu. “Alhamdulillah, saya masih kuat jalan sendiri. Semoga selalu sehat sampai datang nanti,” ungkapnya.

Kisah Soleh, yang berasal dari keluarga dengan ekonomi pas-pasan, menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya mereka yang berasal dari kalangan menengah ke bawah yang juga bermimpi menunaikan ibadah haji. Perjuangannya menjadi simbol harapan dan bukti bahwa dengan ketekunan dan kesabaran, mimpi untuk menjejakkan kaki di Tanah Suci dapat terwujud. (rdi/ens)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *