Palangka Raya

Palangka Raya Tampilkan Bawi Kuwu dan Ikon Buaya di Karnaval FBIM 2025

92
×

Palangka Raya Tampilkan Bawi Kuwu dan Ikon Buaya di Karnaval FBIM 2025

Sebarkan artikel ini
Palangka Raya Tampilkan Bawi Kuwu dan Ikon Buaya di Karnaval FBIM 2025
MERIAH: Kontingen Kota Palangka Raya Kenalkan Cerita Bawi Kuwu dan Buaya sebagai Ikon Pada Karnaval Budaya FBIM Tahun 2025, Minggu (18/5). (Foto: Ter*/PE)

PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan dan Kepemudaan dan Olahraga  (Disparbudpora) kota turut berpartisipasi dalam acara Karnaval Budaya di Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) Tahun 2025, Minggu (18/5).

Pada Karnaval Budaya kali ini, Kontingen Kota Palangka Raya menghadirkan ikon unik yaitu Buaya. Mulai dari kostum iring-iringan serta mobil hias berkepala buaya. Dengan seorang gadis yang berada di dalam mulut buaya tersebut. Kota Palangka Raya memperkenalkan Legenda “Bawi Kuwu” dalam Karnaval tersebut. 

Bawi Kuwu sendiri merupakan nama dari seorang tokoh dalam cerita rakyat Kalimantan Tengah, berasal dari bahasa Dayak yang berarti “Gadis Pingitan”. 

Menceritakan tentang kisah seorang gadis cantik yang dikekang dan tidak diperbolehkan keluar rumah oleh orang tuanya, sehingga tidak pernah melihat dunia luar.

Tempat peristirahatan terakhir Bawi Kuwu atau yang lebih dikenal sebagai Sandung Bawi Kuwu sendiri terletak di Tumbang Rakumpit, Kalimantan Tengah. Sandung Bawi Kuwu sendiri merupakan, salah satu daya tarik wisata di Tumbang Rakumpit.

Pada cerita Bawi Kuwu ini, terdapat nilai budaya yang mendalam antara hubungan manusia dengan Tuhan, alam dan masyarakat. Upacara ritual dalam cerita tersebut mencerminkan nilai-nilai spiritual dan tradisi Dayak.

Kontingen Kota Palangka Raya berhasil menarik perhatian penonton serta tamu-tamu undangan. Mengemas narasi budaya dengan perpaduan unsur seni, sejarah budaya dan filosofi Dayak dalam format yang lebih atraktif dan modern. Dengan menampilkan pula perpaduan kostum etnik megah, tarian tradisional.

Pemko melalui Disparbudpora Kota Palangka Raya ingin menunjukan, bahwa Palangka Raya bukan hanya Ibu Kota Provinsi, namun juga menjadi pusat budaya dan kreativitas masyarakat Kalimantan Tengah.

Penampilan tersebut, menjadi pembuka semangat yang kuat untuk seluruh peserta, penonton serta tamu undangan yang hadir pagi itu.

Diakhir rombongan Kontingen Kota Palangka Raya, tepatnya dibelakang mobil hias, tampak dimeriahkan dengan tiupan gelembung – gelembung sabun. (ter*/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *