DPRD Kalimantan Tengah

Momentum Festival Budaya Isen Mulang Ajang Promosi Budaya

61
×

Momentum Festival Budaya Isen Mulang Ajang Promosi Budaya

Sebarkan artikel ini
Momentum Festival Budaya Isen Mulang Ajang Promosi Budaya
MENGHADIRI : Ketua DPRD Kalteng, Arton S Dohong menghadiri Karnaval Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) di Bundaran Besar Kota Palangka Raya, Minggu (18/5) lalu. (Foto IST)

PALANGKA RAYA – Ketua DPRD Kalimantan Tengah, Arton S Dohong menghadiri Karnaval Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) di Bundaran Besar Kota Palangka Raya, Minggu (18/5/2025) kemarin.

Arton memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Provinsi Kalteng atas penyelenggaraan rutin festival budaya ini setiap tahunnya. Ia menekankan pentingnya FBIM sebagai pengingat akan keberagaman budaya yang kaya di Kalimantan Tengah.

“FBIM bukan sekadar agenda pelengkap hari ulang tahun Kalteng, tetapi juga menjadi ajang yang efektif untuk memperkenalkan kekayaan budaya daerah kita ke kancah nasional, bahkan internasional,” ucapnya.

Lebih lanjut, Arton menjelaskan bahwa FBIM tidak hanya berfungsi sebagai promosi pariwisata, tetapi juga sebagai wadah bagi para seniman dan pelaku budaya untuk menampilkan karya-karyanya. Tari-tarian tradisional, pertunjukan pencak silat, serta kreasi pakaian adat menjadi beberapa contoh yang ditampilkan dalam karnaval tersebut.

“Keberagaman seni dan budaya yang ditampilkan di FBIM menjadi simbol persatuan dalam keberagaman. Masyarakat Kalteng dapat hidup rukun berdampingan sesuai dengan falsafah Huma Betang,” lugasnya.

Arton juga menyoroti pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam melestarikan dan mempromosikan budaya Kalteng. Pemerintah, seniman, akademisi, dan terutama generasi muda, harus bahu-membahu menjaga dan mengangkat kekayaan budaya Kalimantan Tengah.

Penggunaan teknologi dalam promosi pariwisata dan budaya juga menjadi poin penting yang diutarakan Arton. Ia percaya bahwa strategi promosi yang memanfaatkan kemajuan teknologi akan mampu menarik lebih banyak wisatawan domestik maupun mancanegara untuk mengunjungi Kalimantan Tengah.

Dengan demikian, FBIM tidak hanya menjadi perayaan budaya semata, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi kreatif daerah. (rdi/rdo) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *