Isen MulangKalimantan Tengah

FBIM Kembali Hadirkan Lomba Permainan Tradisional Merakyat

91
×

FBIM Kembali Hadirkan Lomba Permainan Tradisional Merakyat

Sebarkan artikel ini
FBIM Kembali Hadirkan Lomba Permainan Tradisional Merakyat
LOMBA: Salah seorang peserta fokus menargetkan Logo Lawan, Senin (19/5). (Foto: Ter*/PE)

PALANGKA RAYA – Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) tahun 2025 kembali menghadirkan, berbagai lomba tradisional yang menjadi daya tarik tersendiri. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Lomba Balogo tingkat provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

Balogo adalah permainan tradisional Kalimantan yang melibatkan keterampilan pemain untuk merobohkan target, yaitu logo yang terbuat dari tempurung kelapa. 

Logo dipasang berdiri di lapangan dan pemain menggunakan alat panapak yang terbuat dari bambu atau kayu, untuk mendorong logo agar bisa meluncur dan merobohkan logo lawan.

Balogo sendiri merupakan permainan musiman yang sering dimainkan setelah masa panen. Di masa lalu, balogo diyakini bisa mengukur tingkat keberuntungan seseorang. 

Seiring zaman, Balogo telah berkembang dan memiliki berbagai variasi di berbagai daerah, terutama di Kalimantan dan Sulawesi. 

Permainan tersebut, dimainkan secara beregu dan regu yang paling banyak merobohkan logo lawan akan menjadi pemenang

Meliani, selaku Koordinator Lomba Balogo, menjelaskan, bahwa permainan ini merupakan bagian dari warisan budaya masyarakat Kalimantan Tengah. Balogo dulunya merupakan, permainan rakyat yang banyak dimainkan oleh masyarakat secara turun-temurun.

“Ini adalah permainan rakyat, khusus di Kalimantan Tengah dulu. Jadi sekarang dilestarikan dan ini merupakan daya tarik untuk generasi muda,” ucap Meliani, Senin (19/5).

Permainan Balogo, merupakan permainan yang sangat merakyat, karena tidak memerlukan biaya mahal dan juga mengandung unsur olahraga. Peserta harus membidik logo sambil melakukan gerakan berlari jongkok, sehingga permainan ini juga menuntut kelincahan dan ketangkasan.

Lomba Balogo tahun ini diikuti oleh peserta dari seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah. Untuk kategori putra, sebanyak 13 kabupaten dan kota ikut ambil bagian, sementara untuk kategori putri diikuti oleh 12 kabupaten dan kota.

Penilaian dalam lomba ini dilakukan berdasarkan teknik permainan, salah satunya dari posisi rebahan saat membidik logo. Aspek teknis tersebut telah diatur dan dicatat dalam form penilaian yang digunakan oleh para juri. Kemudian waktu yang diberikan bagi setiap tim sekitar 15 menit.

Pihak juri betharap, agar Lomba Balogo dan seluruh rangkaian FBIM tahun ini berjalan sukses serta memberi dampak positif bagi masyarakat, khususnya generasi muda. (ter*/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *