Isen MulangKalimantan Tengah

Kearifan Lokal Upaya Pengendalian Karhutla

34
×

Kearifan Lokal Upaya Pengendalian Karhutla

Sebarkan artikel ini
Kearifan Lokal Upaya Pengendalian Karhutla
KARNAVAL: Kontingen BPBD Provinsi Kalteng pada karnaval budaya FBIM, Minggu (18/5). (Foto: IST)

PALANGKA RAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) turut meramaikan perayaan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025 yang dibuka secara resmi oleh Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran, di Bundaran Besar Palangka Raya, Minggu (18/5). 

Festival tahunan ini merupakan salah satu agenda penting Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng dalam melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya daerah.

FBIM kali ini, diikuti oleh berbagai Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) dari provinsi hingga kabupaten atau kota serta organisasi masyarakat dan komunitas seni budaya. Beragam atraksi seni pertunjukan, pakaian adat dan budaya khas dari berbagai etnis di Kalteng mewarnai jalannya acara.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kalteng, Ahmad Toyib, dalam kesempatan itu menjelaskan bahwa tema yang diusung oleh kontingen BPBD adalah “Kalteng Bebas Kabut Asap, Karhutla Terkendali, Masyarakat Sejahtera”. 

Tema ini mencerminkan upaya bersama dalam mengatasi masalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut.

“Kami menampilkan pejalan kaki yang mengenakan busana tradisional serta atraksi teatrikal yang menggambarkan kerjasama dalam memadamkan Karhutla, yang melibatkan TNI-POLRI, Tim BPBD dan simbol tokoh fiktif ‘Panglima Api’,” ucap Ahmad Toyib.

Selain mengedepankan semangat kebersamaan dalam penanggulangan Karhutla, penampilan BPBD juga sarat dengan pesan moral yang mendalam. Kehadiran tokoh Panglima Api menggambarkan betapa pentingnya kearifan lokal dalam upaya pengendalian karhutla.

“Kami berharap, atraksi ini bisa menggugah masyarakat tentang pentingnya sinergi dan kolaborasi dalam menjaga lingkungan. Ini juga sejalan dengan tema Hari Jadi ke-68 Provinsi Kalteng, yaitu ‘Bersatu dalam Keberagaman Budaya Kalimantan Tengah’,” tambahnya.

Selain penampilan pejalan kaki dan teatrikal, BPBD juga menampilkan mobil hias yang menggambarkan kondisi ideal ketika Karhutla dapat dikendalikan. 

Visualisasi ini memperlihatkan aktivitas masyarakat yang berjalan normal, seperti dunia pendidikan, sektor pertanian yang melimpah, serta transportasi udara yang bebas dari gangguan asap.

Menurut Ahmad Toyib, pencapaian dalam menekan luas Karhutla selama ini tidak terlepas dari kerjasama yang solid antara Pemprov Kalteng, BPBD dan berbagai instansi terkait lainnya. 

Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa upaya kolaboratif dalam penanggulangan Karhutla membuahkan hasil yang positif.

“Keberhasilan dalam mengurangi luas Karhutla setiap tahun adalah hasil dari kerja sama yang kuat antara berbagai pihak. Ini adalah buah dari semangat kolaborasi yang tiada henti,” ujarnya.

Ahmad Toyib mengajak, seluruh masyarakat untuk terus menjaga lingkungan dan mendukung program prioritas Gubernur.

“Mari bersama-sama menjaga Kalteng dengan pengendalian Karhutla yang lebih baik demi mewujudkan program 100 hari Bapak Gubernur, yaitu Kalteng Bebas Kabut Asap,” tutupnya. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tekankan Efisiensi
Isen Mulang

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H….