Kotawaringin Barat

Wabup Dorong Optimalisasi Pelayanan di Mal Pelayanan Publik

×

Wabup Dorong Optimalisasi Pelayanan di Mal Pelayanan Publik

Sebarkan artikel ini
Wabup Dorong Optimalisasi Pelayanan di Mal Pelayanan Publik
RAKOR : Evaluasi penyelenggaraan MPP yang dihadiri oleh pihak terkait dipimpin Wabup Kobar Suyanto, di Aula Sangga Banua, Kantor Bupati Kobar, Selasa (27/5/2025) lalu. (FOTO : IST)

PANGKALAN BUN – Wakil Bupati (Wabup) Kotawaringin Barat (Kobar), Suyanto mendorong pihak penyelenggaraan Mal Pelayanan Publik (MPP) segera melakukan perbaikan layanan. Hal ini dilatarbelakangi rendahnya jumlah kunjungan masyarakat ke MPP Kobar. 

Dalam laporan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) disebutkan bahwa kunjungan MPP Kobar selama bulan Maret-Mei 2025 masih tergolong rendah, yakni berjumlah 852 pengunjung. Apalagi jika dibandingkan dengan tiga MPP terdekat, seperti di Kabupaten Kotawaringin Timur

(2.607), Lamandau (1.055) dan Sukamara (1.010). 

Suyanto mengaku prihatin terhadap sepinya pengunjung MPP Kobar yang terhitung beroperasi sejak diresmikan pada 12 Desember 2024 olehKemenPAN-RB ini. Dinas terkait akhirnya menggelar rapat koordinasi (rakor) yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati guna mengevaluasi penyelenggaraan MPP. 

“Rendahnya jumlah pengunjung disebabkan unit layanan yang tergabung di MPP belum optimal memberikan pelayanan. Ini akan menjadi catatan penting bagi kita semua,” ujarnya. 

Selain itu, Suyanto juga menilai pemanfaatan fasilitas layanan oleh masyarakat belum berjalan maksimal. Untuk itu, ia mengimbau tegas kepada seluruh unit layanan agar konsisten menempatkan personel pada jam operasional. 

“Setiap instansi juga harus aktif mempublikasikan layanan yang tersedia di MPP melalui media sosial masing-masing sehingga semakin dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat,” tegasnya. 

Sementara itu, Kepala DPMPTSP Kobar, Edy Rahman menyatakan tengah mengevaluasi setiap kendala yang dihadapi masing-masing unit penyelenggara pelayanan publik yang tergabung. Ia bahkan menemui beberapa gerai terpantau kosong selama satu bulan terakhir. 

“Dari penyampaian perwakilan unit layanan, kendalanya mulai dari keterbatasan SDM, minimnya sarana dan prasarana pendukung, hingga adaptasi transisi proses layanan dari manual ke digitalisasi. Ini akan kita evaluasi bersama,” tukasnya. 

Dengan rakor evaluasi ini, diharapkan  beragamnya kendala dapat segera teratasi sehingga ke depannya keberadaan MPP Kobar semakin memberikan kemudahan, kecepatan, dan keterjangkauan dalam akses layanan publik, serta mendorong peningkatan transparansi dan akuntabilitas pelayanan kepada masyarakat. 

(fit/rdo) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *