Isen MulangKalimantan Tengah

Alokasi Anggaran Sektor Kesehatan Jadi Perhatian 

260
×

Alokasi Anggaran Sektor Kesehatan Jadi Perhatian 

Sebarkan artikel ini
Alokasi Anggaran Sektor Kesehatan Jadi Perhatian 
PELAYANAN: Gubernur Kalteng, Agustiar Sabran, menyapa pasien yang berobat di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya, Selasa (10/6). (Foto: IST)

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustiar Sabran melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doris Sylvanus Palangka Raya dan bantah sidak tersebut berkaitan dengan isu viral apapun itu, Selasa (10/6).

“Tidak ada hubungannya dengan isu viral. Pada pagi hari, kami juga meninjau permasalahan di sektor pendidikan. Hal tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab seorang Gubernur, yakni memastikan penyelenggaraan pelayanan publik termasuk di bidang pendidikan dapat berjalan dengan baik,” tegasnya.

Gubernur menegaskan bahwa sidak ini  bagian dari komitmen untuk mewujudkan akses layanan kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali, termasuk mereka yang berada di wilayah pedalaman.

“Kami berkomitmen agar tidak ada lagi anak-anak di pedesaan atau pedalaman Kalteng yang kesulitan memperoleh layanan kesehatan. Mereka berhak atas pelayanan kesehatan terbaik,” ujarnya.

Gubernur menegaskan bahwa alokasi anggaran untuk sektor kesehatan, khususnya rumah sakit, akan terus menjadi perhatian dan diperjuangkan keberlanjutannya.

“Tentu, kami mendukung sepenuhnya. Tidak mungkin alokasi anggaran bagi rumah sakit tidak mendapat dukungan. Rumah sakit ini telah memenuhi ketentuan yang berlaku, baik dari aspek regulasi, sumber daya manusia maupun penganggaran. Keberadaan fasilitas ini tentunya didasarkan pada landasan hukum yang jelas dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” terangnya. 

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.)  Direktur RSUD Doris Sylvanus, Suyuti Syamsul menyampaikan bahwa Gubernur telah memberikan arahan agar seluruh permasalahan diselesaikan secara cepat dan tepat, demi kelancaran pelayanan rumah sakit.

Gubernur juga memerintahkan agar persoalan keuangan, khususnya yang berkaitan dengan utang, segera diselesaikan. 

“Sebenarnya, sampai saat ini, kami sudah menyelesaikan cukup banyak utang. Dalam lima bulan terakhir saja, kita sudah berhasil mengurangi sekitar Rp 40 miliar. Bahkan, kalau melihat tren ini, kami perkirakan hingga akhir tahun nanti masalah utang bisa selesai, dan tahun 2026 kita bisa kembali surplus,” jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa memang terdapat beberapa jenis obat yang saat ini tidak tersedia. Namun, kondisi tersebut masih dalam batas wajar untuk operasional rumah sakit, karena tidak semua jenis obat dapat tersedia setiap saat. Secara umum, ketersediaan stok obat masih mencukupi dan diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan hingga dua bulan ke depan.

“Saya pribadi mengambil estimasi aman satu bulan, apalagi kalau misalnya ada lonjakan pasien. Kami juga sedang melakukan berbagai langkah efisiensi agar semua persoalan ini bisa diselesaikan secepat mungkin, sesuai harapan Bapak Gubernur,” pungkasnya. (ifa/ab)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *