Terkait Jalan Menuju Pelabuhan Batanjung
PALANGKA RAYA – Bupati Kapuas H Muhammad Wiyatno meminta perhatian pemerintah pusat terkait pembangunan ruas jalan menuju Pelabuhan Batanjung. Pemerintah kabupaten tidak cukup anggaran untuk menyelesaikan pembangunan jalan dari Kota Kuala Kapuas menuju Pelabuhan Batanjung.
Permintaan Wiyatno ini diungkapkan ketika diwawancarai sebuah televisi swasta nasional Sabtu malam (14/6/2025). Tema dalam wawancara itu mengangkat masalah: Daerah di Persimpangan, PAD Menipis Otonomi Daerah Dipreteli?
Sejak diberlakukan efesiensi anggaran atas instruksi Presiden Prabowo Subianto, hampir seluruh pemerintah kabupaten maupun provinsi mengalami pemangkasan anggaran. Bagi daerah yang pendapatan asli daerahnya (PAD) rendah, pemangkasan anggaran itu sangat mengganggu, terutama di sektor pembangunan insfrastruktur. Berbeda daerah yang PAD besar sehingga mampu membiayai daerahnya sendiri.
Seperti pembangunan ruas jalan dari Kota Kuala Kapuas menuju Pelabuhan Laut Batanjung, pemerintah kabupaten setempat kesulitan anggaran untuk menyelesaikan pembangunan ruas jalan sepanjang 60 kilometer. Jika dipaksakan menyelesaikan ruas jalan itu, maka pembangunan di daerah lain tidak akan kebagian anggaran.
“Kita tahu anggaran di Pemkab Kapuas sangat terbatas. Apalagi adanya pemangkasan anggaran dari pusat, sangat mengganggu daerah. Sementara PAD kita juga rendah. Jika kita fokus di ruas jalan menuju Pelabuhan Batanjung, kasihan daerah lain tidak akan kebagian anggaran,” kata Wiyatno ketika diwawancarai televisi swasta malam itu.
Karena itu, politikus PDI Perjuangan ini meminta pemerintah pusat untuk membantu menyelesaikan pembangunan ruas jalan menuju Pelabuhan Batanjung di Kabupaten Kapuas. Ia merasa yakin apabila pemerintah pusat membantu menyelesaikan pembangunan jalan menuju pelabuhan, PAD Pemkab Kapuas akan lebih meningkat lagi.
“Saya merasa yakin apabila jalan menuju Pelabuhan Batanjung lancar, pelabuhan bisa beroperasi, PAD Kabupaten Kapuas pasti akan naik,” katanya.
Pelabuhan Batanjung memiliki fungsi yang sangat strategis. Pelabuhan yang berada persis di tepi laut ini sangat tepat untuk eskpor impor barang. Pelabuhan ini juga sangat memungkinkan pengiriman ke luar daerah atau luar negeri hasil sumber daya alam. Seperti batu bara dan CPO.
Selama ini pengiriman batu bara ke luar negeri menggunakan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin yang memerlukan waktu yang cukup panjang. Belum lagi jika Sungai Barito surut, maka cukup sulit untuk mengangkut batu bara dari daerah Barito ke Pelabuhan Trisakti.
Sementara di Pelabuhan Batanjung tidak mengalami pasang surut karena pelabuhannya persis di pinggir laut. Jarak tempuh dari daerah Barito ke Pelabuhan Batanjung juga lebih pendek. Apalagi jika jalan menuju pelabuhan sudah lancer, sangat memudahkan angkutan.
Pelabuhan Batanjung juga menjadi pintu ekonomi Kalteng. Terutama wilayah Kapuas, Pulang Pisau, Palangka Raya, Gunung Mas dan wilayah Barito. Selama ini pengiriman barang-barang dari daerah Jawa, terutama sembako melalui Pelabuhan Trisakti Banjarmasin yang memerlukan waktu yang cukup lama.
Selain bongkar muat barang di Pelabuhan Trisakti, juga sangat padat. Sehingga ikut menambah antrean yang cukup panjang. Karena itu Pelabuhan Batanjung menjadi alternatif untuk pengiriman barang di wilayah Kalteng. (to/ens)