PALANGKA RAYA – Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kehutanan Tahun 2025, Senin (23/6/2025).
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng, Leonard S. Ampung.
Kepada awak media, Leonard menekankan, pentingnya menjadikan program perhutanan sosial sebagai salah satu strategi utama dalam mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi desa-desa tertinggal di wilayah Kalteng.
“Kita harapkan dengan kegiatan Rakornis hari ini, perhutanan sosial dapat menjadi ujung tombak dalam meningkatkan kesejahteraan 86 desa tertinggal di Kalteng,” ujar Leonard.
Leonard juga mengungkapkan, bahwa pemerintah akan mendorong kerja sama lintas sektor agar intervensi program perhutanan sosial lebih tepat sasaran dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat desa, terutama yang tinggal di dalam dan sekitar kawasan hutan.
“Poin-poin yang perlu dikerjasamakan dengan pihak desa, antara lain bantuan langsung yang bisa diterima oleh 86 desa ini secara nyata dan terukur,” jelasnya.
Menurutnya, keberadaan desa-desa tertinggal di kawasan hutan menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya, banyak diantaranya belum mendapatkan akses penuh terhadap program – program pemerintah akibat keterbatasan data dan jangkauan wilayah.
“Dari 86 desa ini, kita belum punya data lengkap berapa yang benar-benar tinggal di kawasan hutan, baik di dalam maupun di pinggiran hutan. Ini menjadi PR bersama kita ke depan,” pungkas Leonard. (ifa/abe)
