PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Sri Widanarni, menegaskan pentingnya peran kapal penangkap ikan dalam mendukung industri perikanan laut dan peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan di wilayah pesisir Kalteng.
Hal ini disampaikannya dalam sebuah pernyataan resmi, Rabu (2/7/25), sebagai bagian dari upaya memperkuat sektor kelautan dan perikanan di provinsi tersebut.
Menurut Sri Widanarni, kapal penangkap ikan merupakan alat utama yang dirancang secara khusus untuk menangkap ikan maupun organisme laut lainnya di perairan Kalteng.
Jenis kapal yang umum digunakan oleh para nelayan di daerah tersebut meliputi kapal motor, kapal motor tempel, hingga perahu tanpa motor. Seluruh armada penangkap ikan ini beroperasi di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 712, yang meliputi kawasan perairan Laut Jawa.
“Keberadaan kapal penangkap ikan sangat penting. Ini bukan hanya tentang alat untuk menangkap ikan, tetapi juga tentang bagaimana kapal ini menjadi tulang punggung aktivitas ekonomi di wilayah pesisir. Melalui kapal-kapal ini, hasil laut bisa ditangkap, dipasarkan, dan akhirnya memberikan penghasilan bagi ribuan nelayan dan keluarganya,” ujar Sri Widanarni.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, bahwa peran kapal penangkap ikan di wilayah pesisir tidak hanya terbatas pada aspek ekonomi. Kapal-kapal ini juga memiliki dimensi sosial dan budaya yang mendalam.
Masyarakat pesisir memiliki keterikatan erat dengan laut dan aktivitas penangkapan ikan telah menjadi bagian dari tradisi serta identitas lokal yang diwariskan secara turun-temurun.
“Kapal penangkap ikan menjadi simbol kehidupan masyarakat pesisir. Ini adalah warisan budaya yang harus dijaga dan diberdayakan,” tambahnya.
Namun, Sri juga menekankan bahwa pengelolaan perikanan yang efektif dan berkelanjutan menjadi kunci utama agar manfaat ekonomi dari sektor ini dapat dirasakan dalam jangka panjang, tanpa mengorbankan kelestarian sumber daya alam (SDA) laut.
Oleh karena itu, dia mendorong seluruh pihak, baik pemerintah daerah, pelaku usaha, hingga komunitas nelayan, untuk bersinergi dalam menjaga ekosistem laut.
“Pengelolaan yang tidak memperhatikan keberlanjutan hanya akan memberikan keuntungan sesaat. Kita harus berpikir jauh ke depan, bagaimana generasi mendatang juga bisa menikmati hasil laut seperti kita saat ini,” tutupnya. (ifa/abe)
Tegaskan Peran Vital Kapal Penangkap Ikan bagi Industri Perikanan
