Perguruan tinggi negeri berbadan hukum milik negara ((PTN BHMN) dituntut lebih “lincah” mencari pendanaan. Tidak hanya bersumber dari mahasiswa dan dukungan lembaga luar, tetapi juga bisa mengelola entitas bisnis. Cara itu diharapkan dapat menunjang pendidikan untuk anak bangsa.
Di Universitas Brawijaya (UB) Malang contohnya yang kini memiliki dana abadi pendidikan. Berdasarkan data resmi di website UB, saat ini dana abadinya sudah mencapai Rp 25 miliar. Lantas mendapat suntikan lagi Rp 50 juta dari PT. Brawijaya Multi Usaha (BMU), entitas bisnis dari UB.
Dana abadi di kampus negeri saat ini semakin marak. Dana tersebut dikelola atau diinvestasikan kemudian menghasilkan nilai manfaat. Hasil investasi tersebut digunakan untuk beasiswa, kegiatan penelitian, dan lainnya. Sehingga pendanaan kampus tidak hanya bersumber dari APBD dan uang kuliah tunggal (UKT) mahasiswa.
sumber : jawa.pos