- Anggota Dewan dan Kadis Sama-sama Klarifikasi
- Hairis: Niat Saya Bukan Ribut, Tapi Cari Kejelasan dan Solusi
SAMPIT — Kabar yang menyebut seorang anggota Fraksi PAN di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dari daerah pemilihan (dapil) V Hairis Salamad mengamuk di Kantor Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kotim, langsung dibantah oleh yang bersangkutan.
Hairis menegaskan, kehadirannya ke Kantor Dinas Koperasi Kotim pada Selasa (8/7/2025) bukan untuk marah-marah. Apalagi menggebrak meja hingga pecah seperti yang ramai diperbincangkan di media sosial.
Menurut dia, tujuan kedatangannya murni ingin mempertanyakan kejelasan realisasi pokok pikiran (pokir) DPRD yang telah dialokasikan untuk bantuan alat masak bagi kelompok ibu-ibu di Parenggean.
“Saya datang menanyakan pokir yang sudah masuk dalam anggaran murni. Ini untuk masyarakat, bukan untuk pribadi. Tapi saya kecewa karena pihak dinas, khususnya Kabid UMKM Taufik, malah seolah mempersulit dengan menyampaikan persyaratan yang tidak jelas,” kata Hairis saat ditemui Rabu (9/7/2025).
Menurut Hairis, kelompok penerima bantuan yakni Kelompok Ujudume memang bukan ormas berbadan hukum. Namun hanya kelompok usaha masyarakat biasa. Ia mempertanyakan kenapa dinas bersikukuh soal syarat berbadan hukum. Padahal tahapan administratif seperti pengajuan proposal hingga rekomendasi kelurahan sudah dipenuhi.
“Kami datang jauh-jauh dari Parenggean untuk meminta kejelasan. Bukan untuk dipingpong soal aturan yang multitafsir. Saya hanya ingin memperjuangkan hak masyarakat. Terkait insiden meja kaca yang pecah, itu murni tidak sengaja,” tegasnya.
Hairis menjelaskan, meja kaca tersebut pecah karena tanpa sengaja tertekan oleh tangannya saat ia mengenakan cincin. Ia pun menyesalkan jika kejadian tersebut menimbulkan salah paham di tengah publik. “Saya tidak mengamuk. Tidak membanting, dan tidak niat merusak. Kalau sampai viral, saya minta maaf, tapi mohon jangan disalahartikan,” katanya.
Menanggapi polemik ini, Plt Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kotim Johny Tangkere justru meredam suasana dengan menyebut kejadian tersebut hanya salah paham biasa. “Hanya salah paham aja ding, gak apa-apa saja, gak usah dipermasalahkan,” ucap Johny saat dimintai tanggapan melalui WhatsApp.
Ia berharap, semua pihak dapat melihat persoalan ini secara bijak dan tidak membesarkan hal yang sebenarnya bisa diselesaikan dengan komunikasi baik.
Sementara itu, unggahan yang menyudutkan Hairis juga sempat viral di media sosial. Salah satunya oleh akun Facebook bernama Ahmad Yani Ranggan. Dalam unggahan tersebut disebutkan bahwa ada oknum anggota dewan yang mengamuk karena ingin memaksa pencairan anggaran pokir tanpa mengikuti prosedur.
Namun Hairis kembali menekankan, ia sangat memahami mekanisme anggaran dan tidak pernah bermaksud melewati aturan. “Saya cuma ingin memastikan hak masyarakat saya tidak digantung. Bukan untuk memaksa, tapi untuk mencari solusi. Semoga ini bisa diluruskan,” pungkasnya. (pri/ens)