Isen MulangKalimantan Tengah

Persiapkan Aktivasi 77 Pos Lapangan di Wilayah Rawan Karhutla

39
×

Persiapkan Aktivasi 77 Pos Lapangan di Wilayah Rawan Karhutla

Sebarkan artikel ini
ZOOM MEETING: Kepala Pelaksana BPB-PK Provinsi Kalteng, Ahmad Toyib mengikuti rapat evaluasi bulanan Satgas pengendali Karhutla melalui zoom meeting, Rabu (9/7/2025). FOTO: IST

PALANGKA RAYA – Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Rapat Evaluasi Bulanan Satuan Tugas (Satgas) Pengendali Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) secara daring melalui Zoom Meeting, Rabu (9/7/2025).

Rapat ini diselenggarakan sebagai respons terhadap perkembangan situasi Karhutla di wilayah Kalteng sejak awal Juni 2025. Selain untuk mengevaluasi pelaksanaan posko dan pos lapangan yang telah berjalan selama satu bulan, kegiatan ini juga menjadi bagian dari persiapan aktivasi Pos Lapangan Tahap II yang direncanakan berlangsung mulai 11 Juli hingga 9 Oktober 2025.

Kepala Pelaksana BPB-PK Provinsi Kalteng, Ahmad Toyib, dalam arahannya menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan kolaborasi lintas sektor dalam penanggulangan Karhutla.

“Kita harus tetap siaga dan mempersiapkan segala kemungkinan terkait Karhutla. Kolaborasi sangat penting, terutama peningkatan koordinasi antar sektor di bawah komando Polres dan Polsek yang selama ini telah memberikan kontribusi besar,” ujarnya.

Ahmad Toyib menjelaskan, bahwa aktivasi Pos Lapangan dilakukan secara bertahap. Sejak 11 Juni 2025, sebanyak 69 pos lapangan telah diaktifkan. Kemudian, mulai 11 Juli 2025, delapan pos tambahan akan kembali diaktifkan, sehingga total menjadi 77 pos lapangan yang tersebar di wilayah rawan Karhutla.

“Jumlah personel yang terlibat sebanyak 697 orang, terdiri dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, anggota Masyarakat Peduli Api (MPA), serta relawan. Mereka tergabung dalam 17 regu pada Pos Komando dan 77 regu pada Pos Lapangan,” jelasnya.

Menyoal rencana tindak lanjut untuk Juli dan Agustus, Ahmad Toyib meminta seluruh pihak meningkatkan intensitas patroli, sosialisasi kepada masyarakat, serta pembasahan lahan secara berkala guna mencegah kebakaran.

“Jika terjadi Karhutla, maka harus segera dilakukan pemadaman dini. Bila perlu, dilakukan pemadaman gabungan sampai benar-benar tuntas, agar tidak ada kebakaran yang dibiarkan berlarut lebih dari satu hari,” tegasnya.

Ia juga mengimbau, pemerintah kabupaten/kota agar melaksanakan kaji cepat terhadap perkembangan Karhutla di wilayah masing-masing. Hasil kaji cepat ini akan menjadi dasar penting dalam penetapan status siaga darurat di tingkat daerah.

Dalam rapat tersebut, Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Kalteng, Anton Budiyono, turut memaparkan kondisi cuaca dan iklim terkini.

“Berdasarkan analisis BMKG, curah hujan pada periode Juli hingga September 2025 diperkirakan berada pada kategori rendah hingga menengah. Musim kemarau diperkirakan bersifat normal, dengan puncaknya terjadi pada Juli dan Agustus,” pungkasnya. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *