PALANGKA RAYA – Dalam upaya mendorong pemerataan akses pendidikan berkualitas di seluruh wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng), Gubernur, Agustiar Sabran melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke SMAN 1 Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Selasa (8/7/2025).
Kunjungan ini, bertujuan untuk melihat secara langsung penerapan teknologi digital dalam proses belajar mengajar berbasis hybrid yang kini tengah digencarkan.
Dalam kesempatan tersebut, Agustiar Sabran meninjau langsung sejumlah ruang kelas yang telah dilengkapi dengan perangkat digital, termasuk papan tulis interaktif yang terpasang di setiap kelas.
Teknologi ini memungkinkan proses pembelajaran dilakukan secara real-time dan interaktif, bahkan ketika guru dan siswa berada di lokasi berbeda.
Kegiatan pembelajaran ini menghubungkan lebih dari 30.000 siswa dari jenjang SMA, SMK, hingga SLB/SKH di seluruh Kalteng secara simultan.
Dengan koneksi digital yang stabil dan sistem pengajaran terintegrasi, para siswa di pelosok desa pun kini dapat mengikuti pembelajaran yang sama mutunya dengan siswa di kota besar.
“Saya merasa bangga bisa menyaksikan langsung bagaimana transformasi pembelajaran digital telah berjalan di sekolah ini. Ini bukan lagi wacana, tapi sudah nyata dan dirasakan manfaatnya,” ujar Gubernur.
Ia menegaskan, bahwa inisiatif digitalisasi pendidikan ini merupakan bagian dari komitmennya untuk menghadirkan keadilan pendidikan bagi seluruh anak-anak Kalteng, tanpa memandang latar belakang geografis maupun sosial-ekonomi.
“Saya ingin memastikan setiap anak di Kalteng, dari kota sampai desa, bisa menikmati pendidikan yang sama mutunya,” tegasnya.
Lebih lanjut, Gubernur menyampaikan, bahwa digitalisasi pendidikan bukan semata soal penyediaan perangkat teknologi, tetapi lebih dari itu, merupakan upaya membangun sistem pendidikan yang inklusif, modern dan merata.
Ia menekankan, pentingnya pelatihan guru dalam menguasai teknologi pembelajaran agar transformasi ini dapat berjalan optimal dan berkelanjutan.
“Digitalisasi bukan hanya soal alat, tapi tentang komitmen untuk menghadirkan keadilan pendidikan. Kita tidak boleh membiarkan ada anak yang tertinggal hanya karena tinggal jauh dari pusat kota,” katanya.
Orang Nomor Satu di Bumi Tambun Bungai itu meyakini bahwa pendidikan adalah kunci utama dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan mampu bersaing di era global.
Ia berharap, melalui langkah digitalisasi ini, Kalteng dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga adaptif terhadap perkembangan zaman.
“Pendidikan adalah senjata utama untuk membangun daerah. Dengan digitalisasi, kita tidak lagi bicara soal keterbatasan lokasi. Sekarang, semua bisa belajar di ruang yang sama, meski secara fisik berjauhan,” pungkasnya. (ifa/abe)