International

Gubernur Miyagi Dukung Pekerja Asing, Influencer Indonesia Ingatkan WNI Tak Buat Ulah di Jepang

35
×

Gubernur Miyagi Dukung Pekerja Asing, Influencer Indonesia Ingatkan WNI Tak Buat Ulah di Jepang

Sebarkan artikel ini
Gubernur Miyagi Dukung Pekerja Asing, Influencer Indonesia Ingatkan WNI Tak Buat Ulah di Jepang
Pernyataan Dian K N (Neo Japan), influencer Indonesia terkait ulah WNI di Jepang (Dok. Instagram @neojapan_)

Dukungan terhadap keberadaan warga asing di Jepang menjadi sorotan menjelang Pemilu Majelis Tinggi.

Di tengah upaya pemerintah daerah mempromosikan keberagaman, muncul kekhawatiran baru soal citra Warga Negara Indonesia (WNI) di Jepang akibat meningkatnya pelanggaran hukum.

Dilansir dari The Asahi Shimbun pada Kamis (10/7), Gubernur Prefektur Miyagi, Yoshihiro Murai, menegaskan bahwa Jepang sebagai negara maju seharusnya tidak menolak keberadaan warga asing.

Ia menilai kekhawatiran sebagian pihak soal hilangnya lapangan kerja atau meningkatnya kriminalitas sebagai hal yang tidak berdasar.

“Tidak konsisten jika Jepang menolak orang asing sementara banyak orang Jepang sendiri juga mencari peluang di luar negeri,” ujar Murai dalam konferensi pers pada Rabu (9/7) dikutip dari The Asahi Shimbun.

Sebagai Presiden Asosiasi Gubernur Nasional, Murai juga menjelaskan bahwa Jepang mengalami kekurangan tenaga kerja serius di berbagai sektor.

“Di industri yang butuh 10 orang, sering kali hanya tersedia tujuh atau delapan pekerja Jepang. Kehadiran tenaga kerja asing mengisi kekosongan itu,” jelasnya.

Namun, Murai juga menegaskan pentingnya menjaga keamanan dan kesetaraan perlakuan antara pekerja Jepang dan asing.

Senada dengan itu, Wali Kota Sendai Kazuko Kori, pada Selasa (8/7), menyampaikan kekhawatiran terhadap penurunan drastis populasi usia kerja, seraya mendorong masyarakat agar lebih terbuka pada keberagaman.

Sementara itu, dari sisi komunitas Indonesia, influencer sekaligus pegiat budaya Indonesia di Jepang, Dian K N, menyampaikan keprihatinannya lewat unggahan Instagram @neojapan_ pada Rabu (9/7).

Ia mengaku dihubungi langsung oleh pejabat pemerintah Jepang yang menyampaikan keluhan terkait meningkatnya kasus pelanggaran hukum oleh WNI.

“Sebagai influencer yang dikenal membela dan memperkenalkan Indonesia di Jepang, saya malu. Karena saya yang selalu dihubungi saat ada masalah, seolah mewakili kita semua,” tulisnya.

Dian juga menyerukan agar WNI yang baru datang ke Jepang belajar budaya lokal dan tidak membawa kebiasaan buruk dari Indonesia. Ia bahkan siap mengusulkan deportasi bagi pelajar bermasalah.

“Saya terpaksa speak up karena saya peduli. Jangan nodai perjuangan WNI lain yang sudah mati-matian berjuang dan hidup baik di sini,” tulis Dian.

Di tengah upaya Jepang membuka diri terhadap tenaga kerja asing, keberadaan WNI di Jepang perlu dijaga dengan perilaku yang baik dan tidak memicu kekhawatiran warga.

Editor: Candra Mega Sari

Sumber : jawapos.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *