Kalimantan TengahUtama

Gedung SD-SMPN 1 Kapuas Murung Viral di Medsos

244
×

Gedung SD-SMPN 1 Kapuas Murung Viral di Medsos

Sebarkan artikel ini
RUSAK : Bangunan sekolah dasar di Desa Palangkau Baru, Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas sangat memprihatinkan.FOTO SCREESHOT

Warganet Heran, Masih Ada Bangunan Sekolah Nyaris Ambruk

KUALA KAPUAS – Sebuah bangunan sekolah terlihat nyaris ambruk. Dindingnya miring, atapnya berlubang dan lapuk, serta lantai yang mulai rusak. Bahkan beberapa ruangan kelas sudah tidak digunakan karena membahayakan keselamatan anak didik.

Bangun sekolah itu diketahui berada di Desa Palangkau Baru, Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kapuas.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kapuas Usis I Sangkai mengatakan, bangunan tua tersebut akan dihapus asetnya.

Menurut sekda, bangunan SD-SMPN 1 Kapuas Murung Satu Atap Palangkau Baru itu sudah ada yang baru untuk menggantikannya. “Itu bangunan lama, dan akan dihapus karena sudah dibangun gedung baru,” kata Usis saat dikonfirmasi, kemarin.

Namun tidak diketahui pasti mengapa gedung lama yang rusak parah tersebut masih digunakan sebagai ruang belajar, seperti yang tampak dalam video yang viral di media sosial. Padahal sudah ada gedung baru sebagai penggantinya.

Seperti terlihat dalam video yang viral, beberapa ruangan masih dipakai untuk belajar meski kondisinya mengkhawatirkan. Ruangan lain yang sudah cukup parah, bolong di sana-sini terpaksa dikosongkan.

Ironisnya, anak-anak tetap beraktivitas di ruang yang tersisa. Mereka tampak duduk dengan tertib, mengikuti pelajaran di tengah kondisi fisik bangunan yang sangat memprihatinkan.

Mata publik tersayat ketika melihat sebuah video yang diunggah oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM). Unggahan itu juga mendadak viral di media sosial.
Dalam video berdurasi dua menit itu, terlihat kondisi memprihatinkan sebuah sekolah dasar di Desa Palangkau Baru, Kecamatan Kapuas Murung.

“Anak-anak tetap belajar meski di bawah ancaman reruntuhan. Mereka tidak menyerah, meski tempatnya nyaris tak layak disebut sekolah,” tulis mahasiswa KKN dalam narasi video yang diunggah lewat akun TikTok @kapuas.bumantara.

Unggahan tersebut langsung menyebar luas di berbagai platform sosial media dan grup perpesanan. Warganet ramai-ramai menunjukkan rasa prihatin dan menyayangkan kondisi tersebut.

Ada yang berkomentar seperti “Di tengah gencarnya pembangunan, masih ada sekolah seperti ini?” hingga kritikan terhadap pemerintah daerah bermunculan. Banyak pula yang berharap pemerintah segera mengambil tindakan nyata.

Sekadar informasi, Pemerintah Kabupaten Kapuas sebelumnya menerima 57 mahasiswa KKN UGM Yogyakarta yang akan melaksanakan pengabdian masyarakat selama 50 hari di dua kecamatan. Yaitu Kapuas Murung dan Dadahup.

Di Kapuas Murung sendiri terdapat 30 mahasiswa, terdiri dari 22 mahasiswi dan 8 mahasiswa dari berbagai program studi. Program ini dijadwalkan berakhir pada Agustus 2025. (rdo/ens)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *