Isen MulangKalimantan Tengah

Perkuat Koordinasi Dalam Pencegahan Stunting

39
×

Perkuat Koordinasi Dalam Pencegahan Stunting

Sebarkan artikel ini
Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, H. Edy Pratowo. Foto: IST

PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Edy Pratowo selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kalteng, menekankan pentingnya evaluasi sebagai instrumen penguatan koordinasi dan perbaikan kinerja lintas sektor. 

Hal tersebut disampaikan dalam Entry Meeting Evaluasi Pencegahan dan Penurunan Stunting Tahun 2025 yang dilaksanakan secara hybrid, secara langsung maupun virtual, bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Kalteng, Kamis (31/7/2025).

Kegiatan tersebut menjadi awal penyelarasan pemahaman antar pemangku kepentingan dalam evaluasi stunting tahun 2025.

Pemprov Kalteng menyambut baik pelaksanaan evaluasi tersebut, sebagai langkah strategis dalam memperbaiki tata kelola program pencegahan dan penurunan stunting. 

“Melalui kerja sama lintas sektor yang solid, diharapkan target prevalensi stunting tahun 2025 sebesar 20,6 persen dapat tercapai,” ucap Wagub. 

Wagub Edy menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi telah membentuk TPPS melalui Keputusan Gubernur Nomor 188.44/106/2023 sebagai bentuk komitmen dalam akselerasi pencapaian target pembangunan sumber daya manusia (SDM), sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025-2029 dan mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045.

“Saya berharap, evaluasi ini tidak sekedar menjadi kegiatan rutin tahunan, melainkan mampu menghasilkan rekomendasi yang implementatif dan aplikatif dapat ditindaklanjuti secara nyata oleh seluruh pemangku kepentingan, baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota,” tutur Wagub Edy. 

Berdasarkan pengawasan, ada beberapa tantangan besar yang dihadapi, yakni belum optimalnya intervensi gizi spesifik, ketimpangan alokasi anggaran serta rendahnya efektivitas program edukasi dan pendampingan. 

Struktur alokasi anggaran stunting tahun 2025 pada 15 Pemerintah Daerah di Kalteng, menunjukkan, bahwa proporsi terbesar difokuskan pada sektor lingkungan. Sedangkan alokasi untuk ketahanan pangan dan intervensi gizi masih tergolong rendah. 

Merespon hal tersebut, BPKP pada tahun ini diarahkan pada tiga aspek utama, yaitu efektivitas pendampingan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK), implementasi Program Gerakan Nasional Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) serta optimalisasi program pemberian makanan bergizi. (ter/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *