Desak Revitalisasi Masyarakat Lokal di Kalteng, Gelar Aksi Damai di Kantor Gubernur
PALANGKA RAYA – Aliansi Dayak Bersatu menggelar aksi damai di Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, Senin (4/8/2025). Aksi ini diikuti perwakilan 21 organisasi masyarakat (ormas) dari 14 kabupaten dan kota se-Kalteng. Kedatangan 21 ormas itu untuk menyatakan penolakan terhadap program transmigrasi dari luar ke Bumi Tambun Bungai.
Beberapa ormas yang terlibat dalam aksi itu diantaranya adalah Perajah Motanoi Indonesia, Forum Pemuda Antang Tingang, Betang Mandau Talawang, Laskar Adat Dayak Nasional, Peta Adat Tambun Bungai, dan yang lainnya.
Sekretaris Jenderal Aliansi Dayak Bersatu Siyin D Rangka menyampaikan sejumlah tuntutan utama dalam aksi tersebut. Tuntutan yang paling menonjol adalah penolakan keras terhadap program transmigrasi di Kalimantan Tengah.
Mereka mendesak agar program tersebut dihentikan dan dialokasikan untuk merevitalisasi dan merelokasi masyarakat lokal yang tertinggal di Kalteng.
“Tanah air dan hutan di Kalimantan Tengah bukanlah ruang kosong. Ini adalah milik masyarakat adat Dayak Kalimantan Tengah.
Selain itu kami menolak keras segala bentuk eksploitasi sumber daya alam yang merugikan masyarakat lokal. Selain itu, berdayakanlah sumber daya manusia masyarakat Dayak,” ucapnya.
Selain menolak transmigrasi, Aliansi Dayak Bersatu juga menekankan pentingnya toleransi beragama di Kalimantan Tengah, dan meminta pencabutan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 dan 8 Tahun 2006 yang mengatur pendirian rumah ibadah.
“Suku bangsa Dayak anti intoleransi. Kami meminta tindakan tegas dan tuntas terhadap oknum, orang, atau kelompok yang melakukan perbuatan intoleransi,” tegasnya.
Sementara itu, Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik (Sahli Pemhukpol) Herson B Aden menyampaikan, aspirasi dari Aliansi Dayak Bersatu terkait penolakan transmigrasi di Kalteng dan lainnya akan disampaikan kepada Gubernur Agustiar Sabran dalam waktu dekat ini.
Dalam aksi damai yang dilakukan oleh Aliansi Dayak Bersatu ada seorang peserta terlihat membawa poster bergambar bendera bajak laut dari serial anime populer, one piece. Anime one piece merupakan adaptasi dari seri manga Jepang yang dibuat oleh Eiichiro Oda. (rdi/ens)