KUALA KURUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Gumas menggelar, kegiatan Lomba Menulis Cerita Rakyat sebagai bentuk perayaan HUT RI ke-80. Juga apresiasi terhadap upaya perpustakaan daerah dalam menciptakan masyarakat yang gemar membaca, menulis dan menumbuhkan budaya literasi.
Kepala Dispursip Gunung Mas, dr. Maria Efiantie, melalui Kabid Perpustakaan, Yunike mengatakan, bahwa cerita rakyat adalah warisan tak ternilai dari para leluhur yang didalamnya terkandung nilai-nilai luhur dan kearifan lokal.
“Cerita rakyat adalah warisan tak ternilai dari para leluhur yang didalamnya terkandung nilai-nilai luhur dan kearifan lokal,” kaya Yunike saat membuka kegiatan tersebut, Rabu (13/8/2025).
Untuk itu, ia menambahkan, pihaknya sangat mengapresiasi semua peserta yang telah berpartisipasi dalam lomba ini untuk membangkitkan minat menulis serta melestarikan budaya lokal di kalangan masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi semua peserta yang telah berpartisipasi dalam lomba ini untuk membangkitkan minat menulis serta melestarikan budaya lokal di kalangan masyarakat,” kata Yunike.
Sedangkan, katanya, lomba ini diikuti oleh 34 orang peserta yang mengirimkan berkas lomba, dan berdasarkan hasil seleksi, terpilih 20 orang peserta penulis terbaik. Pelaksanaan kegiatan lomba meliputi pendaftaran dan pengumpulan karya dari tanggal 10 Juli sampai 6 Agustus 2025 dan penilaian juri dari 8 sampai dengan 10 Agustus 2025.
Sementara itu, Ketua Panitia, Aguste Eka Tara, mengumumkan bahwa pemenang lomba menulis cerita rakyat daerah Kabupaten Gunung Mas yakni, Juara Harapan 1 Siswanto dengan judul Kesatria Dayak Membela Tarah Tercinta (Temanggung Tawa), Juara Harapan 2 Tony Siantury dengan judul Asal-usul Tewang Pajangan (Desa Pajangan) dan Juara Harapan 3 Efriansyah judul Kampeng Burak.
“Untuk Juara umum (1) Damai dengan judul cerita Legenda Danum Tawah, Juara 2: Cenitio dengan judul Legenda Danau Tambak dan Juara 3: Rini dengan judul Legenda Tumbang Lampahung,” ujarnya.
Kerana itu, Aguste Eka Tara berharap, agar semangat sportivitas dan keinginan untuk belajar akan menjadi modal utama dalam lomba ini. (nya/abe)