Kotawaringin Timur

Pemkab Gelar Rakor Uji Coba MBG

32
×

Pemkab Gelar Rakor Uji Coba MBG

Sebarkan artikel ini
Pemkab Gelar Rakor Uji Coba MBG
DISKUSI: Wakil Bupati Kotim, Irawati memimpin rakor uji coba Makan Bergizi Gratis (MBG), di Aula Anggrek Tewu Lantai II Kantor Bupati Kotim, Senin (13/1). (Foto: APRI/PE)

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar rapat koordinasi bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Badan Gizi Nasional (BGN) dalam rangka menyelenggarakan uji coba Makan Bergizi Gratis (MBG), di Aula Anggrek Tewu Lantai II Kantor Bupati Kotim, Senin (13/1). 

Uji coba program MBG ini akan dimulai di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, berlangsung selama 5 hari kerja, dimulai 20 Januari 2025. Dengan target sebanyak 3.000-3.500 porsi per harinya. 

Wakil Bupati Kotim, Irawati menyampaikan bahwa program MBG ini merupakan wujud nyata dari komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. 

“Dengan asupan makanan bergizi, kita berharap anak-anak kita dapat tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi, sehingga mereka mampu menghadapi tantangan di masa depan,” kata Irawati. 

Ia menambahkan, bahwa program uji coba ini bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan dasar pangan, tetapi juga bagian dari langkah strategis untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGS), khususnya pada poin ke-2, yaitu mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan meningkatkan gizi.

“Agar program ini berjalan efektif dan tepat sasaran, tentunya harus memerlukan kerja sama lintas sektor antara pemerintah, dunia usaha, organisasi masyarakat serta tokoh agama dan tokoh adat,” ujarnya. 

Untuk memastikan agar program ini tepat sasaran, penerima manfaat harus dipastikan siswa dari keluarga kurang mampu dan mendapatkan prioritas utama. Untuk itu, data yang akurat dan terintegrasi sangat dibutuhkan.

“Kami juga mengharapkan, agar program ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Dengan keberhasilan program ini, kita akan memiliki model yang dapat diterapkan di seluruh wilayah Kotim di masa mendatang,” imbuhnya. (pri/abe) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *