PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Sugianto Sabran, menggelar rapat koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mencari solusi dalam menghadapi dampak bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah.
Dalam rapat tersebut, Gubernur menekankan, pentingnya tindakan cepat dan responsif dalam menangani bencana serta mengingatkan kepada semua pihak untuk segera memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
“Rapat koordinasi ini kami lakukan untuk menemukan langkah-langkah terbaik yang dapat mengurangi dampak bencana banjir yang tengah melanda. Segera bantu masyarakat yang terdampak banjir. Gunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten atau Kota serta libatkan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dalam penanganan bencana,” tegas Gubernur di Aula Jayang Tingang (AJT) Lantai II Kantor Gubernur, Kamis (30/1).
Menurut Sugianto, semua pihak, baik pemerintah daerah, TNI, Polri serta instansi terkait lainnya, harus bergotong royong untuk memastikan bantuan sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.
Selain itu, Ia juga memastikan, bahwa setiap warga yang terdampak bencana akan mendapatkan bantuan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Orang Nomor Satu di Bumi Tambun Bungai itu juga mengingatkan, kepada seluruh instansi terkait untuk tidak hanya fokus pada penanganan bencana yang sedang terjadi, tetapi juga untuk terus memperhatikan informasi terkait potensi bencana yang dikeluarkan oleh BMKG.
Peringatan Dini dari BMKG harus segera disebarluaskan kepada masyarakat agar mereka lebih siap menghadapi ancaman bencana yang mungkin datang.
“BMKG telah mengeluarkan peringatan, bahwa musim hujan kali ini diperkirakan akan diiringi dengan fenomena La Nina Lemah yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi, seperti tanah longsor, banjir, angin kencang, hingga angin puting beliung,” jelasnya.
Menyikapi situasi tersebut, Gubernur juga mengungkapkan, bahwa untuk periode cuaca antara 31 Januari hingga 3 Februari 2025, wilayah Kalteng diperkirakan akan mengalami hujan lebat hingga sangat lebat disertai petir dan angin kencang. Potensi cuaca ekstrem ini tentunya berisiko menambah dampak bencana yang sudah terjadi.
Untuk itu, Gubernur kembali mengingatkan, pentingnya kesiapsiagaan dari setiap pihak terkait. Pemerintah Kabupaten atau Kota bersama dengan TNI, Polri dan instansi terkait lainnya diminta untuk meningkatkan kewaspadaan serta mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan, mulai dari personel, peralatan, hingga bahan kebutuhan pokok dan obat-obatan.
“TNI Polri bersama Pemerintah Kabupaten dan Kota harus siap sedia dalam mengantisipasi bencana yang bisa terjadi kapan saja. Kami juga mendorong agar personel dan peralatan yang ada bisa langsung digunakan di lapangan untuk membantu masyarakat,” pungkasnya. (ifa/abe)