PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Sunarti, bersama Kepala Balai Veteriner Banjarbaru, Putut Eko Wibowo, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Barito Selatan, Selasa (4/2).
Kunjungan tersebut, bertujuan untuk menyerahkan bantuan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang diharapkan dapat membantu pemerintah daerah setempat dalam pengendalian penyakit hewan.
Vaksin tersebut diterima langsung oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Barito Selatan, Ida Safitri. Dalam kesempatan itu, Ida menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan dukungan dari Pemprov dan Balai Veteriner Banjarbaru.
Menurutnya, vaksin ini sangat penting untuk menjaga kesehatan ternak dan mencegah potensi wabah PMK yang dapat merugikan peternak.
“Kami sangat mengapresiasi bantuan vaksin ini, yang akan sangat membantu kami dalam menjaga kesehatan ternak serta menghindari penyebaran penyakit yang bisa merugikan sektor peternakan di Barito Selatan,” ujar Ida Safitri.
Ditempat yang sama, Sunarti menegaskan bahwa distribusi vaksin ini adalah bagian dari komitmen Pemprov untuk mendukung sektor peternakan di wilayah tersebut. Melalui upaya ini, diharapkan ketahanan sektor peternakan dapat lebih ditingkatkan serta risiko wabah penyakit dapat diminimalisir demi kesejahteraan para peternak.
“Ini adalah bagian dari dukungan kami untuk para peternak di Kalteng. Kami berharap dengan distribusi vaksin ini, kesehatan hewan ternak akan terus terjaga dan produktivitas peternakan semakin baik,” terang Sunarti.
Kepala Balai Veteriner Banjarbaru, Putut Eko Wibowo turut menambahkan, bahwa pihaknya akan terus memberikan pendampingan teknis dan pemantauan untuk memastikan vaksinasi berjalan lancar di lapangan.
Ia berharap, dengan adanya vaksin PMK, kesehatan ternak di Kabupaten Barito Selatan dapat terjaga dengan baik, dan penyebaran penyakit dapat dicegah.
“Pendampingan teknis dan pemantauan vaksinasi akan terus kami lakukan agar distribusi vaksin ini benar-benar efektif dalam menjaga kesehatan ternak dan mengurangi risiko penyebaran penyakit,” tutup Putut Eko Wibowo. (ifa/abe)
