PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) mengirimkan delegasinya untuk melakukan Studi Komparatif ke Pemprov Jawa Barat (Jabar) dalam rangka meningkatkan budaya kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui implementasi Core Values ASN BerAKHLAK serta Employer Branding Bangga Melayani Bangsa.
Kegiatan studi komparatif berlangsung selama dua hari di Ruang Rapat Biro Organisasi Sekretariat Daerah (SETDA) Provinsi Jabar sejak Selasa (11/2).
Adapun delegasi Kalteng yang hadir terdiri dari perwakilan Biro Organisasi SETDA Provinsi Kalimantan Tengah, Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) serta Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfosantik).
Pihaknya berkesempatan mempelajari secara langsung keberhasilan Pemprov Jabar yang mendapatkan peringkat pertama Indeks BerAKHLAK kategori Pemerintah Daerah Provinsi Tahun 2024.
Setibanya di Kantor Pemprov Jabar, delegasi Kalteng yang dipimpin Kepala Bagian Reformasi Birokrasi dan Akuntabilitas Kinerja Biro Organisasi SETDA Provinsi Kalteng, Yosias disambut hangat oleh JFT Analis Kebijakan di Biro Organisasi Jabar, Iwan Kurniawan beserta jajaran dan perwakilan instansi terkait.
Dalam pertemuan tersebut, Pemprov Jabar berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam membangun budaya kerja ASN yang berorientasi pada pelayanan publik.
“Ketika seorang ASN memiliki nilai dasar BerAKHLAK maka secara teoritis ia akan bekerja lebih optimal sehingga dapat mengakselerasi kinerja pembangunan daerah,” ucap Iwan dalam paparannya.
Diutarakannya pula bahwa penerapan nilai BerAKHLAK di lingkungan SETDA Provinsi Jawa Barat telah berlangsung sejak 2021–2023. Hasilnya, implementasi ini berdampak positif terhadap kinerja birokrasi di Jabar, termasuk peningkatan nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) serta Indeks Reformasi Birokrasi.
“Dengan penerapam core values BerAKHLAK, nilai Indeks Reformasi Birokrasi Pemprov Jabar tahun 2023 yang mencapai 93,08 persen mengalami peningkatan 17 poin dibandingkan tahun 2020. Keberhasilan ini tidak hanya bergantung pada nilai budaya kerja semata, melainkan adanya upaya akselerasi pembangunan yang sistematis dan terukur,” ungkapnya.
Menanggapi paparan tersebut, Yosias menegaskan bahwa Pemprov Kalteng akan mendalami konsep yang telah diterapkan Pemrov Jabar sekaligus membenahi sistem internal agar lebih optimal. Kegiatan Studi Komparatif ini menjadi referensi berharga bagi Pemprov Kalteng dalam membangun budaya kerja ASN yang profesional, inovatif, dan berdaya saing, demi mendukung percepatan pembangunan daerah.
“Kami berharap, melalui kunjungan ini dapat terjalin koordinasi yang baik sehingga lebih memahami fungsi dan peran masing-masing perangkat daerah dalam mendukung implementasi budaya kerja ASN BerAKHLAK di Kalimantan Tengah,” harapnya. (fit/abe)