Isen MulangKalimantan Tengah

Pengembangan Pelabuhan Batanjung  Maksimalkan SDA

89
×

Pengembangan Pelabuhan Batanjung  Maksimalkan SDA

Sebarkan artikel ini
Pengembangan Pelabuhan Batanjung  Maksimalkan SDA
SAMBUTAN: Kepala Bapperida Provinsi Kalteng, Leonard S. Ampung menyampaikan sambutan, Kamis (13/2). (Foto: IST)

PALANGKA RAYA – Kalimantan Tengah (Kalteng) terus mengupayakan pengembangan infrastruktur yang mendukung pemanfaatan sumber daya alam (SDA). Salah satu langkah strategis yang tengah digarap oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng adalah pengembangan Pelabuhan Batanjung yang terletak di Kabupaten Kapuas. 

Pelabuhan ini akan memainkan peran penting dalam pengelolaan SDA yang berasal dari hulu Barito, dengan tujuan agar seluruh potensi ekonomi dari wilayah tersebut tetap memberi manfaat bagi daerah Kalteng, terutama Kabupaten Kapuas.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Kalteng, Leonard S. Ampung menjelaskan, bahwa pengembangan Pelabuhan Batanjung memiliki peran strategis dalam memaksimalkan jalur logistik untuk mengalirkan hasil-hasil SDA yang berasal dari hulu Barito. 

Melalui proyek pengurukan yang akan dilakukan di muara Kapuas Murung, diharapkan tongkang-tongkang yang mengangkut komoditas SDA dapat melaju dengan lebih lancar, bahkan dengan estimasi waktu yang lebih panjang, sekitar enam bulan hingga satu tahun.

“Pengurukan yang akan kita lakukan di muara Kapuas Murung ini diharapkan dapat membuat tongkang-tongkang yang lewat dapat bergerak dengan lebih lancar. Kami targetkan proyek ini akan memakan waktu lebih dari enam bulan, bahkan bisa sampai satu tahun,” ujar Leonard kepada awak media, Kamis (13/2).

Dengan adanya proyek pengurukan tersebut, Pelabuhan Batanjung akan semakin efektif dalam mengakomodasi kegiatan pelayaran dan logistik, yang pada gilirannya dapat memperlancar distribusi hasil SDA dari kawasan hulu Barito. 

Leonard menekankan, bahwa pelabuhan ini menjadi titik krusial bagi pengelolaan SDA Kalteng. Oleh karena itu, pengembangan pelabuhan ini tidak hanya sebatas pada kemudahan logistik, tetapi juga pada aspek finansial daerah.

“Salah satu manfaat besar dari pengembangan pelabuhan ini adalah peningkatan dana bagi hasil retribusi yang akan tetap dihitung untuk Kalteng, bukan provinsi lain. Dengan demikian, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kalteng akan meningkat secara signifikan,” lanjut Leonard.

Saat ini, sebagian besar SDA yang berasal dari daerah Kalteng mengalir ke luar provinsi tanpa memberikan dampak langsung pada ekonomi daerah. 

Leonard mengingatkan, bahwa jika tidak ada langkah strategis seperti ini, maka pendapatan dari retribusi dan hasil SDA tersebut akan dihitung di wilayah lain. Pada akhirnya justru merugikan Kalteng.

“Jika kita tidak segera melakukan langkah-langkah ini, dana bagi hasil dari SDA yang ada di Kalteng tidak akan dihitung sebagai bagian dari pendapatan daerah ini. Ini akan merugikan kita, karena provinsi lain yang tidak memiliki SDA seperti yang dimiliki Kalteng justru yang diuntungkan,” ungkap Leonard.

Leonard menambahkan, bahwa salah satu sumber utama dana bagi hasil berasal dari SDA yang dimiliki oleh Kalteng, meskipun seringkali menghadapi tantangan, seperti dampak bencana alam termasuk banjir. 

Ia menekankan, pentingnya memanfaatkan potensi SDA yang ada untuk menjaga kestabilan ekonomi daerah, terutama di tengah berbagai hambatan yang dihadapi.

“Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan potensi SDA yang ada sebaik mungkin. Uang untuk membiayai pembangunan dan kesejahteraan daerah ini berasal dari dana bagi hasil tersebut. Kita harus pastikan SDA ini dimanfaatkan dengan bijaksana,” pungkasnya. (ifa/abe)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *