Feature

Bangun Jam 4 Subuh, Sempat Miliki Ekspektasi Lain

45
×

Bangun Jam 4 Subuh, Sempat Miliki Ekspektasi Lain

Sebarkan artikel ini
Bangun Jam 4 Subuh, Sempat Miliki Ekspektasi Lain
BERBINCANG: Wartawan Palangka Ekspres (PE) saat berbincang-bincang dengan Bupati Pulang Pisau, H Ahmad Rifa’i, Minggu (2/3/2025) di rumah jabatan bupati.Foto: Ist

Bupati Pulang Pisau Berbagi Pengalaman Mengikuti Retret di Akmil Magelang

Suara terompet membangunkan kepala daerah yang mengikuti kegiatan retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Suara terompet yang bergema di subuh itu sebagai pertanda aktivitas para kepala daerah telah dimulai.

PULANG PISAU, Vinsensius

PUKUL 04.00 WIB. BupatiKabupaten Pulang Pisau (Pulpis) H Ahmad Rifa’i bersiap diri untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang telah terjadwal dalam agenda retret di Akmil Magelang tersebut. Di subuh yang dingin, tidak menyurutkan semangat Ahmad Rifa’i untuk menjalankan aktivitas di lingkungan akademi militer tersebut.

Disaat terbangun dengan suara terompet. Ia pun lantas menyiapkan diri untuk melaksanakan salat subuh. Ketika pukul 05.15 WIB terompet kembali berbunyi. Kali ini, Ahmad Rifa’i harus Kembali bersiap untuk mengikuti senam pagi bersama kepala daerah lainnya.

Usai melaksanakan senam pagi. Pukul 06.00 WIB, terompet berbunyi lagi. Ahmad Rifa’i harus bersiap untuk apel pagi. Saat pukul menunjukkan 07.30 WIB. Agenda kelas untuk menerima materi pun dimulai.

“Artinya, dengan jadwal yang padat dan tersusun rapi itu merupakan bentuk untuk membuat para peserta retret disiplin. Kalau saya memang sudah terbiasa bangun subuh, karena menunaikan salat subuh,” ungkap Ahmad Rifa’i berbagi cerita saat mengikuti kegiatan retret di Akmil Magelang, pasca dilantik sebagai bupati di Bumi Handep Hapakat-julukan Kabupaten Pulang Pisau.

Sebelum mengikuti retret, Ahmad Rifa’i memiliki ekspektasi. Ia membayangkan, kegiatan retret yang dilaksanakan dari tanggal 21-28 Februari itu lebih untuk mempertebal latihan fisik secara jasmani dan memperdalam rohani.

“Namun saat sudah di tempat kegiatan. Ternyata kita lebih banyak diberikan materi. Dimana materi-materi yang diberikan tujuannya bagaimana Indonesia kedepan di tahun 2045 bisa menjadi Indonesia Emas,” terangnya saat berbincang dengan awak PE, Minggu (2/3/2025).

Kegiatan retret untuk kepala daerah ini, terangnya, memberikan pengalaman yang tidak terlupakan. Masing-masing kepala daerah dapat berbagi cerita tentang daerah yang mereka pimpin.

“Saya sendiri berada satu kemah dengan kepala daerah dari Kabupaten Mamuju Tengah, Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Bantul. Kita saling berbagi pengalaman dan cerita di tengah kebersamaan. Baik terkait dengan daerah-daerah kita masing-masing,” ujarnya.

Ahmad Rifa’i juga menyebutkan, dalam kegiatan retret kepala daerah ini, diharapkan semua daerah termasuk Kabupaten Pulang Pisau dapat menyamakan persepsi. Bagaimana program-program pemerintah pusat yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dapat diselaraskan dengan program pemerintah daerah.

“Program pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus sinkron. Misalkan program makanan bergizi gratis (MBG). Program ini sangat baik, dimana program ini untuk meningkatkan gizi anak-anak kita. Kita ingin anak-anak kita kedepannya lebih cerdas. Karena anak-anak adalah investasi kita dimasa yang akan datang. Jadi program dari Presiden Prabowo ini harus kita dukung penuh,” terangnya, sembari menambahkan tidak meninggalkan sektor-sektor lain sepertinya halnya infrastruktur di Kabupaten Pulang Pisau perlu dioptimalkan lagi.

Bupati menegaskan, bahwa pengalaman yang didapatkan dari retret ini akan langsung diaplikasikan dalam kepemimpinan di Kabupaten Pulang Pisau. Ia berkomitmen untuk terus berinovasi dalam mengelola pemerintahan, serta meningkatkan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.

“Saya ingin membangun pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel, dengan menjadikan nilai-nilai yang saya dapatkan di Akmil sebagai pedoman dalam bekerja. Ini adalah bagian dari upaya untuk memastikan bahwa Pulang Pisau bisa lebih maju, sejahtera, dan lebih baik kedepannya,” ujarnya.

Ia berharap, bahwa pengalaman ini akan memotivasi para pemimpin lainnya untuk terus meningkatkan kemampuan diri dan memperkuat jalinan kerja sama dengan berbagai pihak, demi kemajuan daerah masing-masing.

Retret di Akmil Magelang telah memberikan pengalaman dan pembelajaran yang mendalam mengenai arti kepemimpinan yang sesungguhnya. Pengalaman yang didapat menjadi dasar dalam menghadapi segala tantangan dalam membangun daerah menjadi semakin maju.

“Kita akan terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada Masyarakat,” pungkasnya, sembari mengatakan bahwa dalam momen retret kepala daerah, dirinya mendapatkan kesempatan untuk lebih banyak mengenal para kepala daerah yang ada di Indonesia, para menteri dan pimpinan lembaga lainnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *