Berstatus Merah Penyakit PMK

ARAHAN: Wakil Bupati Sukamara Ahmadi saat memberikan arahan mengenai Penyakit Mulut dan Kuku yang telah masuk ke wilayah Kabupaten Sukamara, di Mapolres Sukamara, Jumat (15/7). (*IZA/PE)
ARAHAN: Wakil Bupati Sukamara Ahmadi saat memberikan arahan mengenai Penyakit Mulut dan Kuku yang telah masuk ke wilayah Kabupaten Sukamara, di Mapolres Sukamara, Jumat (15/7). (*IZA/PE)

SUKAMARA – Pemerintah Kabupaten Sukamara membentuk satgas yang menangani permasalahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), sebab di Kabupaten Sukamara telah berstatus merah setelah adanya ternak warga yang terserang. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Bupati Sukamara Ahmadi, di Mapolres Sukamara.

“Jadi kita saat ini telah membentuk satgas yang menangani permasalahan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), mengingat di Kabupaten Sukamara telah berstatus merah karena ada ternak warga yang terserang PMK ini,” ucap Ahmadi, Jumat (15/7).

Sementara itu Ahmadi mengutarakan bahwa pihaknya membentuk satgas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), serta melalui dengan TNI dan Polri juga sehingga ada hewan ternak yang masuk langsung dengan cepat kita kembalikan.

“Kalaupun sempat itu masuk kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi, karena virus ini sangat cepat menyebar, oleh karena itu kita perketat antisipasi,” terangnya.

Ahmadi juga mengatakan bahwa penyakit PMK ini menjadi masalah buat kita, dia berharap jangan sampai musibah ini berlarut-larut di Kabupaten Sukamara dan pada umumnya di Indonesia.

“Jadi penyakit PMK ini menjadi masalah buat kita, tentunya kita tidak ingin penyakit PMK ini berlarut-larut di Kabupaten Sukamara dan pada umumnya di Indonesia. Semoga penyakit PMK ini cepat usai, mengingat banyaknya kerugian warga yang mempunyai ternak hewan yang terpapar penyakit PMK,” tandasnya.

Disamping itu Juga Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sukamara, Dwi Harsini mengungkapkan bahwa saat ini Kabupaten Sukamara berstatus merah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), karena adanya ternak warga yang sempat terkena PMK.

“Namun untuk saat ini sudah terkendali, dengan penanganan yang sudah dilakukan terhadap ternak tersebut,” pungkasnya. (*iza/jun)

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.