PALANGKA RAYA – Anggota Komisi IV membidangi pembangunan DPRD Kalteng Jubair Arifin, menyambut baik adanya keinginan dan cita-cita Gubernur Kalteng Sugianto Sabran untuk adanya kawasan pusat industri terpadu di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Legislator Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kalteng ini juga menilai, bahwa adanya penetapan Kotim sebagai kawasan pusat industri terpadu ini memang cukup beralasan. Karena akses pelabuhan dengan laut cukup dekat di bandingkan dengan di Kobar, Sukamara dan Lamandau.
“Kalau pembangunan pelabuhan laut di Kotim, jarak cukup dekat dengan laut, sehingga biaya pembangunan bisa lebih murah di banding dengan di kabupaten lain. Kapal-kapal besar juga bisa masuk dan lebih dekat,” ucap Jubair di ruang kerjanya, belum lama ini.
Wakil rakyat asal pemilihan Kalteng III Kabupaten Kobar, Lamandau dan Sukamara ini mengatakan memang dalam mewujudkan rencana besar tersebut, juga butuh dana besar dan mempertimbangkan banyak aspek.
“Mewujudkan kawasan industri terpadu butuh dana besar, butuh dukungan APBN atau pun investor. Karena harus membangun sarana pendukung, baik akses jalan, rel kereta apai, pelabuhan laut, sarana penunjang, seperti listrik, gedung industri dan lainnya,” ucapnya.
Karena itu juga ucap Jubair, memang dibutuhkan kajian yang sangat mendalam oleh pemerintah daerah, utamanya soal operasional biaya murah, akses yang cepat dan juga harus aman.
“Kajian soal biaya murah, cepat dan aman juga sangat penting. Tiga hal ini harus juga menjadi pertimbangan,” katanya.
Demikian juga soal rencana pembangunan kawasan pusat industri terpadu ini harus benar-benar matang.
“Siapa yang membangun harus tepat dan cermat. Apakah pemerintah pusat, pemerintah daerah atau investor. Kalau investor tentu mereka akan berhitung untung-rugi dan juga sisi jaminan keamanan investasi mereka. Harus dibuatkan MoU yang sangat jelas dan teliti,” katanya.
Jubair juga menilai, kedepan perencanaan dan keputusan pembangunan kawasan industri terpadu ini merupakan kebutuhan pembangunan kedepan yang harus terus maju dan berkembang. (rul/abe)