Pahami Kejahatan Dunia IT

Anggota DPRD Kalteng, Natalia ST
Anggota DPRD Kalteng, Natalia ST

PALANGKA RAYA – Ditengah kemajuan teknologi informatika saat ini, kejahatan dalam mencuri atau meretas data informasi bisa menimpa siapa saja. Terlebih bagi pelaku yang memiliki kemampuan bagus tentang teknik teknologi informasi atau IT. Tidak hanya identitas diri, data perbankan nasabah saja bisa direntas dengan mudah.

Hal ini pun menjadi perhatian kalangan DPRD Kalteng, Natalia ST saat dibincangi di ruang rapat komisi II pada Senin (13/6/2022).

“Saya mengimbau, kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspada terhadap hal ini. Teknologi saat ini pada canggih, terlebih yang memahami IT. Bila pengetahuan itu digunakan untuk kejahatan, maka mereka bisa meretas data informasi kita. Contohnya data keuangan dan perbankan nasabah bank. Oleh itu kita harus benar-benar melek teknologi,” ucapnya.

Natalia menegaskan, melek teknologi yang dimaksud, bukan sekedar bisa menikmati kemudahan teknologi untuk membantu aktifitas sehari-hari. Namun juga mengetahui dampak negatif serta cara meminimalisir dampak tersebut.

“Kemajuan teknologi memang membantu, tetapi ada juga dampak negatifnya. Bagaimana aksi juga akan berkembang, seperti penipuan berbasis IT. Mereka tentu akan mengincar masyarakat awam yang baru melek teknologi. Bahkan terkadang orang paham IT aja bisa tertipu, namun dampaknya tidak akan parah,” ucapnya.

Srikandi dari fraksi gabungan partai Hanura Kalteng tersebut kembali menghimbau kepada masyarakat, untuk tidak mudah memberikan informasi digital, keuangan dan lainnya kepada orang tidak dikenal.

“Bila ada orang tidak dikenal, kemudian meminta informasi kita, harus di konfirmasi terlebih dahulu. Lakukan cek dan ricek kebenarannya. Terlebih informasi terkait perbankan. Pin ATM, TKP, Foto dan lainnya. Bila itu terjadi, sebagainya datang langsung ke Bank terkait dan konfirmasi kebenarannya,” imbuhnya.

Natalia juga menjelaskan, pentingnya mengetahui dampak negatif dari kemajuan teknologi, akan membantu masyarakat untuk meminimalisir menjadi korban kejahatan IT.

“Kita memang harus melek hal-hal begini. Tidak hanya pandai mengoperasikan dan menikmati kecanggihan teknologi. Namun harus memahami cara mengatasi dan meminimalisir peluang orang tidak bertanggung jawab berbuat jahat ke kita. Semakin canggih teknologi, semakin besar resikonya,” tutupnya. (rul/abe)

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.